Pena Madura, Sumenep, 19 Januari 2022 – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, Kabupaten Sumenep, mendapatkan penghargaan Pembina Inovasi Desa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penghargaan itu diberikan atas peran UNIBA Madura selama ini yang aktif melakukan pembinaan kepada desa-desa di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Sehingga desa-desa itu mampu berinovasi mengembangkan potensinya.
Penyerahannya dilakukan oleh Ketua Tim Program Desa Berinovasi BRIN, Eka Gandara kepada Rektor Uniba Madura, Rachmad Hidayat, dalam acara Stadium General yang mengusung tema “Kebijakan dan Strategi BRIN dalam Riset dan Inovasi Nasional,” di Aula Kampus UNIBA Madura, Kabupaten Sumenep, Rabu 19 Januari 2022.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edi Rasyiadi. Pihak Bappeda Sumenep, Asosiasi Kepala Desa (AKD) Sumenep dan beberapa kepala desa dan Bumdes dari wilayah Sumenep dan Pemekasan.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Dr. Mego Pinandito saat memberikan sambutan secara virtual mengaku sangat mengapresiasi peran dari UNIBA Madura dalam memajukan Desa.
“Kami sangat berterima kasih kepada UNIBA Madura. Pendampingan yang dilakukan telah terbukti mampu mewujudkan desa-desa mengembangkan potensinya. Kami berharap kedepan bisa ditingkatkan demi kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat,” katanya, Rabu (19/1/2022).
Menanggapi penghargaan itu, Rektor UNIBA Madura, Rachmad Hidayat mengaku bersyukur karena mampu menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Madura yang mendapat penghargaan BRIN.
“Alhamdulillah ini pencapaian yang luar biasa dari UNIBA Madura. Kedepan program inovasi desa ini akan terus berkesinambungan,” jelasnya.
Program desa berinovasi yang didampingi UNIBA Madura itu, saat ini beruoa Eduwisata Garam di Bumdes Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan dan usaha beras Potre Koneng di Bumdes Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep.
“Kedepan akan terus dilakukan pengembangan. Tahun 2022 ini BRIN akan melakukan survei desa-desa khususnya di Sumenep. Jadi mulai besok hingga hari jum’at tim dari BRIN akan melihat potensi desa-desa di Sumenep untuk dikembangkan,” tutur Rachmat Hidayat.
Ia melanjutkan, tahun 2022 ini UNIBA Madura mendapatkan empat program dari BRIN untuk dilakukan pembinaan. Diantaranya dua pengembangan program di desa Bunder dan Aeng merah. Dua desa lainnya yakni usaha garam Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura dan Budidaya loster di Desa Batuan, Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep.
“Kalau yang akan di survey mulai besok kami rencanakan ada delapan desa. Empat yang disebutkan tadi dan empat lainnya berada di Kecamatan Rubaru dan Pasongsongan,” tegasnya.
Sementara Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah berharap sinergitas dengan perguruan tinggi untuk kemajuan masyarakat di desa kedepan bisa ditingkatkan.
“Kami selaku pemerintah daerah mengapresiasi, ini sinergitas yang bagus bersama-sama membangun desa. UNIBA sudah memotori inovasi desa, kedepan saya harapkan perguruan tinggi lain di Sumenep juga melakukan,” harapnya.
Wabup menegaskan jika di Kabupaten Sumenep banyak potensi desa yang perlu mendapatkan pembinaan. Mulai dari potensi wisata alam hingga produk usaha kecil masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan sentuhan inovasi dari perguruan tinggi desa-desa di Sumenep kedepan bisa berkembang. Ujungnya akan muncul produk unggulan yang bisa membantu pendapatan masyarakat di desa dan juga PAD untuk Kabupaten Sumenep,” tutupnya.
Program pembinaan desa berinovasi dari BRIN itu saat ini berjalan di 96 desa. Dua kegiatan dilakukan oleh UNIBA Madura. Dari dua itu, UNIBA dinilai oleh BRIN sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan inovasi kepada desa sehingga layak mendapatkan penghargaan. (Emha/Man).