Pena Madura, Sumenep, 21 September 2020 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas pengelolaan pengaduan ditingkat desa, Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura memberikan pelatihan kepada aparatur desa se Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pelatihan itu digelar di D’Bagraf Hotel Sumenep, dimulai hari ini, Senin (21/9/2020). Ribuan Kepala Desa, BPD dan aparat desa dijadwalkan akan mengikuti pelatihan itu secara begiliran selama sebukan kedepan. Hadir dalam pembukaan kegiatan itu, Bupati Sumenep, A Busyro Karim beserta segenap Forkopimda Sumenep lainnya.
Pelatihan itu sendiri dimaksudkan agar kedepan aparatur desa di 330 desa se Sumenep, semakin profesional melayani masyarakat. Khususnya terkait pengaduan yang disampaikan masyarakat, baik menyangkut permasalahan hukum maupun layanan tingkat desa lainnya.
Direktur Uniba Madura, Rahmat Hidayat menerangkan, pelatihan yang digelarnya itu tidak lain merupakan upaya peningkatan lembaga pengaduan di desa. Sehingga para aparat desa kedepan bisa mengambil langkah tepat ketika ada pengaduan dari masyarakat.
“Ini adalah tindak lanjut setelah Uniba ditunjuk oleh Kementrian Desa PDT untuk menjadi pembina desa di Madura,” katanya, Senin (21/9/2020).
Pria yang juga Rektor Uniba itu melnjutkan, peserta pelatihan yakni empat orang utusan dari masing-masing desa se Sumenep. Mulai dari kepala desa sendiri, BPD, sekretaris desa dan bendahara.
“Semuanya ini kita bagi menjadi 13 angkatan. Setiap angkatan berjumlah 100 orang dan akan dilatih full selama tiga hari. Jadi dalam sebulan penuh ditargetkan selesai seluruh desa” tambahnya.
Sementara materi dari pelatihan itu yakni terkait manajemen bagaimana jika ad pengaduan. Oleh karena itu, seluruh Forpimda dijadwalkan memberikan materi pada aparat desa tersebut.
“Pak Bupati, Sekda, Kejaksaan, Polres dan DPMD kami jadwalkan memberikan materi. Misalnya Polres dan Kejari, intinya bagaimana menyikapi jika ada pengaduan menyangkut masalah hukum,” tuturnya.
Selain itu, Uniba juga mendatangkan pemateri dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Serta dari unsur perguruan tinggi terkait manajemen konfliknya jika ada pengaduan.
Sementar Bupati Sumenep, A Busyro Karim saat memberikan sambutan pembukaan berpesan, agar para aparatur desa kedepan profesional. Apapun pengaduan yang diberikan masyarakat hendaknya dilayani dengan baik.
“Pelayanan yang baik itu intinya tidak merepotkan dan transparan. Oleh karena itu jangan pernah mempersulit masyarakat, lakukan sesuai prosedur yang berlaku,” pesan Suami Nur Fitriana itu.
Pasca pelatihan itu ditargetkan seluruh desa di Sumenep mempunyai lembaga pengaduan. Sementara Uniba sendiri mengaku siap memberikan pendampingan bagi desa jika suatu saat menemui masalah. (Emha/Man).