PenaMadura, Sumenep 21 Juli 2018 – Seorang penumpang kapal Tongkang penyeberangan pendek Kalianget-Talango jatuh ke Laut saat berada di dalam kapal. Korban atas nama Hadiyanto (35) warga Desa Kalianget Timur Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, saat kejadian korban bersama 3 orang temannya tiduran di atas kapal menunggu waktunya berangkat.
Kejadian tersebut bermula ketika korban Hadiyanto bersama 3 temannya baru saja selesai menonton pertunjukan ludruk di Kecamatan Talango Pulau Poteran, korban bermaksud hendak pulang ke rumahnya di Desa kalianget timur, namun saat hendak menyeberang tidak ada kapal yang berangkat karena masih sekitar pukul 2 malam, sehingga mereka memilih tiduran di atas kapal tongkang KM Puskopal yang sedang berlabuh di Dermaga Talango.
Korban Hadiyanto tiduran di bawah di samping pintu kapal, sementara 3 temannya memilih naik ke atas karena kondisi penumpang masih sepi, teman-teman korban sebenarnya sudah mengajak korban untuk ikut naik dan tiduran di atas, namun korban menolak dan memilih tiduran di bawah.
“Saya sudah mengajak mas Hadi agar naik ke atas bersama-sama sambil nunggu kapal berangkat namun dia tidak mau” kata Joko, teman korban, Sabtu (21/07/2018).

Joko bersama dua temannya akhirnya naik ke atas, setelah tertidur beberapa menit kemudian ada warga yang sedang mancing ikan di bibir dermaga teriak-teriak ada orang kecebur ke laut katanya, akhirnya Joko dan teman-temannya langsung turun ke bawah untuk melihat temannya, ternyata temanya sudah tidak ada setelah di lihat ke bawah tinggal topi dan sandalnya mengambang.
“saya dengar teriakan ada orang kecebur saya langsung turun setelah saya lihat ternyata Mas Hadi sudah tidak ada tinggal topi sama sandalnya” kata Joko jelasnya.
Teman-teman korban kemudian langsung melapor ke Polsek Talango dan Polairut Kalianget, pagi harinya Polair dan warga langsung melakukan pencarian di lokasi jatuhnya korban hingga radius beberapa meter dari lokasi, namun belum menemukan tanda-tanda, kemungkinan korban saat jatuh langsung terseret arus air laut yang cukup kencang.
“Polair setelah mendapat laporan tersebut langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan upaya pencairan, namun tidak ada hasilnya kemungkinan korban terserat arus yang kuat” kata Akp. Ludwi Yarsa, Kasatpolair Kalianget Sumenep.
Saat ini keluarga korban dan Polair masih terus melakukan upaya pencarian korban sambil berkoordinasi dengan tim basarnas Surabaya untuk meminta bantuan pencarian korban. (Man/Emha)