Pena Madura, Sumenep, 12 Agustus 2020 – Hujan deras selama hampir tiga jam yang mengguyur Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Selasa (11/8/2020) malam, menyimpan cerita tersendiri bagi petani tembakau.
Meski tanaman tembakaunya terendam hampir seluruh batang oleh genangan air hujan, petani masih mengaku beruntung. Padahal tembakau petani itu terancam mati.
Seperti yang diceritakan Sanidin (55), petani tembakau di Desa Babbalan, Kecamatan Batuan. Dua petak tanaman tembakaunya yang masih berumur sekitar setengah bulan terncam mati akibat tergenang.
“Ini masih beruntung tembakau saya baru tanam, coba itu yang sudah hampir berbunga kerugiannya akan lebih banyak,” katanya, Rabu (12/8/2020), sambil menunjuk tanaman tembakau milik petani lain yang layu.
Tanpa menggunakan baju, kakek renta itu dengan cangkulnya mencoba membuat saluran irigasi dadakan agar air yang menggenangi tembakaunya bisa surut.
“Ya terpaksa ini harus dibuatkan saluran dulu, air ini biar keluar. Siapa tahu masih bisa hidup tembakau saya, namanya juga usaha,” terangnya.
Lebih lanjut ia menceritakan, jika tembakaunya baru sekali dilakukan pemupukan. Ia mengaku lebih lambat menanam dibandingkan petani lainnya.
“Saya memang telat menanam, biasa karena masih mencari modal dan melihat-lihat musim kemarau,” lanjutnya.
Ia berharap tidak ada hujan susulan agar tembakaunya tidak sampai mati. Karena ia sudah kadung keluar modal untuk garap lahan, bibit, pupuk dan perawatan selama ini. (Emha/Man).