Pena Madura, Sumenep 19 April 2022 – Pelayanan khusus bagi ibu hamil berisiko tinggi menjadi perhatian khusus pelayanan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Madura jawa timur.
Direktur RSUD MA, dr Erliyati mengatakan pihaknya semaksimalkan mungkin akan berusaha meminimalisir resiko terjelek bagi ibu hamil agar mendapat penanganan yang maksimal dalam proses persalinannya.
“Ibu bersalin yang beresiko tinggi sebisa mungkin diminimalisir agar resiko yang akan timbul itu bisa ditata laksanakan di rumah sakit. Ini akan ditata laksanakan oleh Specialis Obsgin (Obstetri Ginekologi) yang bekerjasama dengan Specialis Anastesi,” kata Direktur RSUDMA dr Erliyati, Selasa(19/04/2022).
Resiko tinggi yang kerap dialami ibu hamil yaitu seringkali dialami ibu hamil ataupun bayi dikandungnya terutama pada saat proses persalinan, dan yang kerap terjadi adalah pada saat persalinan sang ibu mengalami pendarahan hebat yang bisa berakibat fatal. Untuk itu pihak RSUD intens menjalin komunikasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Pihak RSUD dr H Moh Anwar juga menjaga stok oksigen yang memadai untuk menunjang kebutuhan dalam pelayanan persalinan dan beberapa dokter spesialis.
Oleh karena itu mantan kepala bidang pelayanan Dinas Kesehatan itu menyarankan bagi ibu-ibu hamil supaya intens konsultasi ke bidan atau dokter yang ada di rumah sakit sebagai bahan observasi pada saat pelayanan selanjutnya atau saat persalinan, pihak rumah sakit juga sudah menyiapkan tenaga medis dokter spesialis yang berkompeten.
“Rumah sakit kita sudah mempunyai 4 dokter spesialis kandungan yang handal di antaranya dr. Uut Rahmi Utami, dr. Wongso Suhendro, dr. Onggo dan dr. Ali Rahman. Beliau beliaulah yang akan melakukan bantuan persalinan,” terang Erliyati.
RSUD Moh. Anwar juga mengajak masyarakat agar berusaha membangun kepercayaan dengan RSUD Moh. Anwar, Hal itu sangat penting karena akan berpengaruh terhadap psikologi pasien maupun tenaga medis beserta dokter sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah proses rujukan pasien dari bidan atau puskesmas agar jangan sampai terlambat dan segera dilakukan sebelum terlambat.
“Pihak rumah sakit juga berharap jangan sampai terlambat merujuk agar sesuatu yang harus diminimalisir bisa mendapat hasil yang maksimal,” terang dr. Erliyati pungksnya.(Man/Emha)