Pena Madura, Sumenep 11 Maret 2020 – Unjukrasa Puluhan mahasiswa Aliansi Pemuda timur daya (Api) ke kantor DPRD Sumenep Madura Jawa Timur, mendapat respon positif Komisi 2 yang akan langsung turun ke lapangan untuk menindaklanjuti aspirasi mereka soal maraknya alih fungsi lahan yang dinilai merugikan masyarakat
Pengunjukrasa dsri forum komunikasi mahasiswa Sumenep (FKMS) tersebut meminta 5 anggota komisi 2 DPRD keluar menemui pendemo di depan pagar dan berdiskusi mengenai persoalan alih fungsi lahan di sejumlah Kecamatan wilayah timur seperti Kecamatan Gapura, Dungkek dan Batang-Batang.
“Setelah ini kami akan turun ke lapangan bersama adik-adik mahasiswa dalam rangka merespon aspirasi mereka sampaikan,” kata Subaidi, ketua komis 2 DPRD Sumenep, Rabu (11/03/2020).
Menurut Subaidi, soal alih fungsi lain dan tambak udang ilegal yang disampaikan mahasiswa tidak bisa kita selesaikan hari ini juga karena tentu banyak pihak yang terkait soal perijinan, amdal dan sebagainya, sehingga kita perlu meninjau langsung salah satu sampel yang disampaikan mahasiswa.
“kita akan melihat sampling yang di sampaikan adik-adik baru nanti kita akan lakukan investigasi kepada pihak-pihak yang terkait,” terang Subaidi.
Sementara itu korlap aksi, Ahmad Basit, mengatakan ada sekitar 20 Hektar yang diduga melanggar aturan dan kegiatannya mengganggu warga sekitar, sehingga mahasiswa mensinyalir adanya tambak yang sengaja beroperasi tanpa ijin, oleh karena itu mereka meminta komisi 2 turun ke lapangan.
“Kami meminta komisi 2 segera turun melakukan investigasi merespon keluhan masyarakat di timur daya karena banyak terjadi alih fungsi lahan dan tambak yang mengganggu masyarakat,” kata Abd Basit, Korlap aksi.
Setelah komisi 2 menyanggupi dan sepakat dengan perwakilan mahasiswa untuk turun ke lapangan yang di keluhkan masyarakat, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib.(Man/Emha)