Pena Madura, Sumenep, 3 Februari 2020 – Ratusan Santri Pondok Pesantren At-Taufiqiyah, Desa Aengbajaraja, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan sholat ghaib dan tahlil bersama untuk mendoakan almarhum KH. Salahudin Wahid (Gus Solah). Senin (3/2/2020).
Bertempat di Masjid Pondok Pesantren At-Taufiqiyah, ratusan santri ini melakukan sholat jenazah ghaib dipimpin KH. Imam Hasyim, selaku pengasuh.
Para santri terlihat khusyuk mendoakan cucu dari pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) Kh. Hasyim Asy’ari itu, agar husnul khotimah dan diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT.
Tak hanya sholat ghaib, para santri ini juga membacakan tahlil untuk menghormati pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang itu. kegiatan ditutup dengan doa bersama.
Usai meminpin sholat KH. Imam Hasyim menerangkan jika seluruh elemen pondoknya sangat kehilangan atas meninggalnya Gus Solah. Beliau merupakan tokoh yang jasanya sangat besar untuk indonesia dan NU.
“Beliau merupakan tokoh NU, tokoh nasional yang jasanya sangat besar untuk keberlangsungan bangsa dan negara. Kami sangat kehilangan sosok panutan di negeri ini,” katanya. Senin (3/2/2020).
Sosok Gus Solah merupakan cucu dari pendiri NU itu, sangat berjasa atas besarnya NU yang saat ini perkembangannya pesat bahkan hingga ke luar negeri.
“NU saat ini sudah sangat besar, jasa beliau luar biasa untuk kita dan untuk NU hingga dikenal hingga luar negeri seperti saat ini,” tutur Ketua DPC PKB Sumenep itu.
Selain itu, Gus Solah sosok yang panutan bagi santri dan pondok pesantren. Hal itu karena beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan langsung oleh pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari.
“Kami berdoa semoga sepeninggal beliau, Pondok Pesantren Tebuireng akan semakin besar dan semakin maju. Santri dan keluarga besar pesantren kami banyak juga yang melanjutkan ke sana, termasuk ponaan dan adik saya alumni dari sana,” tutupnya. (Emha/Man).