Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (slcn) Bantu Nelayan Menangkap Ikan Bukan Mencari Ikan

oleh
Pembukaan Sekolah lapang Cuaca Nelayan Oleh Bupati Sumenep di wakil Kepala Bpbd

Pena Madura, Sumenep, 27 September 2021 – Guna meminamalisir kecelakaan di laut akibat cuaca buruk, BMKG Kemaritiman Tanjung Perak Surabaya mengajak kelompok nelayan di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa timur, untuk belajar tentang cuaca melaui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini baru pertama kalinya bmkg Tanjung Perak Surabaya Jawa timur, menggelar di Sumenep menggandeng puluhan kelompok nelayan di Kecamatan Pasongsongan, senin 27 september 2021. Tujuannya untuk mewujudkan nelayan dengan hasil tangkapan meningkat dan aman dengan berbasis teknologi dan info cuaca yang selalu update.

Kepala Stasiun Meterologi kelas 2 Maritim Tanjung Perak Surabaya, Taufiq Hermawan mengatakan, para nelayan harus bisa memanfaatkan tekhnogi dengan selalu update cuaca pada saat akan melaut, sehingga diharapkan paradigma para nelayan tidak lagi melaut untuk mencari ikan saja, akan tetapi melaut untuk menangkap ikan dengan aman.

“menggandeng para stake holder kami yaitu para kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Sumenep untuk kita lakukan edukasi tentang pemahaman cuaca kemaritiman, sehingga nelayan bisa aman dalam melaut dan sudah mulai berparadigma untuk melaut itu mereka sudah menangkap ikan bukan lagi mencari ikan,” kata Taufiq Hermawan, Kepala BMKG Jawa timur, Senin (27/09/2021).

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini di ikuti oleh sekitar seratus perwakilan kelompok nelayan di Kecamatan Pasongsongan Sumenep, para nelayan berharap kegiatan tersebut bisa membantu para nelayan untuk lebih mudah menemukan tempat dimana banyak ikan berdasarkan info dari kemeritiman dan mereka bisa lebih aman dengan info cuaca yang benar.

“harapan para pelaut itu dapat ilmu dan banyak pengetahuan, selama ini sementara belum ada panduan ketika akan melaut, kami langsung melaut-malaut aja,” kata Mansur, nelayan peserta SLCN.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, yang diwakili Kepala BPBD Abd. Rahman, berharap kegiatan sekolah lapang cuaca nelayan tersebut tidak hanya digelar di wilayah daratan saja, namun juga di wilayah kepulauan dimana warganya banyak bergantung pada hasil melaut, mengingat Kabupaten Sumenep merupakan satu-satunya daerah di Jawa timur dengan wilayah kepulauan terluas dan jumlah kepulauan terbanyak yaitu 126 pulau, diantaranya 46 pulau berpenghuni dan pekerjaan warganya sebagian besar adalah melaut seperti di pulau Sepekan, Kangean, Ra’as, Sepudi dan Masalembu.(Man/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *