Pena Madura, Sumenep 28 Oktober 2019 – Peringatan puncak hari jadi ke-750 tahun Sumenep menampilkan sejumlah kesenian budaya dan suku sebagai simbul kekuatan pembangunan di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa timur. Bupati KH. A. Busro Karim mengajak masyarakat Sumenep terus menjaga keberagaman yang ada sebagai kekuatan bersama.
Sejumlah kesenian, budaya dan suku ditampilkan pada malam puncak peringatan hari jadi Sumenep ke-750 di depan Masjid Jamik, seperti tarian suku Bajo salah satu suku yang ada di ujung paling timur Kabupaten Sumenep.
“ada lima suku di Kabupaten Sumenep, tetapi untuk tahun ini kita memang ngangkat Bajo ini dan di tahun-tahun yang akan datang akan mengangkat yang lain,” terang Bupati Sumenep, KH. A. Busro Karim, Senin dini hari (28/10/019).
Menurut Bupati, keberagaman yang ada di Kabupaten Sumenep menjadi sebuah kekuatan dalam membangun masyarakat yang majmuk dan saling menghormati.
Masyarakat Sumenep memang terdiri dari berbagai suku seperti Madura, Arab, Bajo, Mandar, Bugis dan berbagai bahasa, dan juga Agama yang berbeda-beda.
“saya kita tidak ada kalmia lain kecuali Sumenep ini memang indah, majmuk budaya potensinya luar biasa ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan Sumenep rumah kita semua,” terang Bupadi dua periode tersebut.
Peringatan semarak ke-750 Sumenep kali ini dihadiri sejumlah tamu kerajaan Nusantara, mereka terlihat sangat menikmati penampilan berbagai kesenian budaya asli Sumenep, seperti kesenian Budaya Bajo, Tari Muang Sangkal, Topeng Dalang, Hadrah, Saronen, Jaran Serek dan Tarian Prajurit Penobatan Arya Wiraraja sebagai Raja pertama Keraton Sumenep.Man/Emha