Salah Pergaulan ditinggal Merantau Orang Tuanya, 29 Anak Pecandu Narkoba di Sumenep di Rehabilitasi di Pesantren

oleh

Penamadura, Sumenep 13 November 2020 – Puluhan anak yang masih dibawah umur di Kabupaten Sumenep menjadi korban pecandu narkoba akibat salah pergaulan karena ditinggal merantau orang tuanya. Polres Sumenep menititipkan para korban ke sejumlah Pesantren oleh agar di rehabilitasi agar masa depannya bisa diselamatkan.

Puluhan anak dibawah umur menjadi korban pecandu narkoba akibat salah pergaulan dan tidak terkontrol karena ditinggal merantau oleh  orang tuanya menjadi TKI. Anak-anak tersebut di undang oleh Kapolres Sumenep Akbp. Darman untuk mengikuti deklarasi ribuan relawan anti narkoba se-Kabupaten sumenep di halaman mapolres.

Bupati Sumenep, KH. Busyro karim yang menjadi  piminan  apel menyerahkan penghargaan kepada pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Ulum utara Kecamatan Ganding, KH. Ahmad Qusyairi Zaini, salah satu pesantren yang bersedia menjadi tempat rehabilitasi anak-anak korban pecandu narkoba.

“kita layak menyatakan perang terhadap narkoba,” kata Bupati KH. Busyro Karim, di  hadapan ratusan relawan anti narkoba se- kabupaten Sumenep, Jum’at (13/11/2020).

Maraknya peredaran narkoba yang merambah anak-anak sekolah di Sumenep  khususnya Wilayah Kepulauan  patut menjadi keprihatinan bersama Pemerintah dan masyarakat, oleh  karenanya pemerintah dan Polres Sumenep membentuk relawan anti narkoba di 334 desa di 27 Kecamatan daratan maupun Kepulauan.

“setiap desa ini ada tiga  perwakilan relawan yang akan ikut memantau peredaran narkoba di Sumenep,” terang Bupati.

Kapolres Sumenep, Akbp. Darman mengatakan ada 29 menjadi korban pecandu narkoba semuanya dari Kepulauan, mereka diserahkan secara suka rela oleh orang tuanya ke Polisi agar dilakukan pembinaan, namun mereka tidak di proses hukum,  Polres menitipkan mereka ke beberapa pesantren di wilayah sumenep untuk direhabilitasi agar menjadi lebih baik.

“ada 29 orang terdiri  dari 6 orang dewasa kita rehab di kemenag yang melakukan  rehabilitasi itu adalah kementerian Agama Kabupaten sumenep, kemudian untuk anak-anak kita tempatkan di dua tempat (pesantren) di Guluk-Guluk  sama di Ganding,” kata Kapolres.

Para korban terdiri semuanya ada 29 orang, 3 orang dewasa, 13 anak di titipkan di Pondok Pesantren Al-ish’af Kecamatan Guluk-Guluk, 6 anak di Pondok Pesantren Sabilul Huda Kecamatan Ganding dan 7 orang dititipkan di Masjid Hidayatullah Kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep.(Man/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *