Puskesmas Pamolokan Dukung Penuh Pembentukan Koperasi Merah Putih untuk Pemberdayaan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

oleh
Kepala Puskesmas Pamolokan, drg. Novia Sri Wahyuni saat hadir dalam kegiatan pembentukan Koperasi Merah Putih

Pena Madura, Sumenep, 22 Mei 2025 – Dalam upaya mewujudkan perekonomian berbasis gotong royong dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendukung penuh pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di 8 desa dan 1 kelurahan wilayah kerjanya.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang diinstruksikan oleh Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat ekonomi desa dan memperluas akses layanan kesehatan melalui koperasi berbasis kekeluargaan.

Kepala Puskesmas Pamolokan, drg. Novia Sri Wahyuni, M.Kes menjelaskan, Puskesmas Pamolokan sangat mendukung program ini, khususnya dalam hal penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat desa.

“Layanan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam Koperasi Merah Putih. Selain mendukung program pemerintah, koperasi ini juga akan menyediakan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat desa, termasuk layanan medis dasar serta distribusi obat-obatan dengan harga yang sangat terjangkau,” katanya, Kamis (22/5/2025).

Menurut Dokter yang akrab disapa Novi itu, pembentukan koperasi ini akan melibatkan beberapa jenis usaha yang mendukung kebutuhan masyarakat, seperti gerai sembako, klinik desa, apotek desa, unit simpan pinjam, dan pergudangan (cold storage) untuk distribusi produk pangan dan obat-obatan. Dengan adanya koperasi ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang lebih baik.

“Salah satu aspek penting dari pembentukan Koperasi Merah Putih adalah pengintegrasian layanan kesehatan melalui klinik desa dan apotek desa. Desa yang sudah memiliki Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Poskesdes akan melakukan transformasi menjadi klinik dan apotek desa yang dikelola oleh koperasi. Sementara yang belum memiliki Pustu diminta untuk menyediakan lahan sekitar 400 meter persegi untuk pembangunan fasilitas kesehatan,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan memberikan pendanaan untuk pembangunan dan renovasi fasilitas kesehatan tersebut. Nantinya layanan kesehatan yang akan disediakan oleh koperasi ini mencakup obat-obatan gratis untuk program pemerintah seperti obat TBC, malaria, dan vaksin.

“Apotek desa juga akan menyediakan obat-obatan umum yang dapat dibeli dengan harga yang sangat murah, seperti obat batuk, pilek, diare, dan demam, yang akan memberikan keuntungan bagi koperasi,” tuturnya.

Puskesmas Pamolokan juga telah mengadakan Musyawarah Desa Khusus yang melibatkan pihak kecamatan, desa, dan kelurahan untuk membahas pembentukan Koperasi Merah Putih. Melalui forum ini, seluruh pihak terkait berkomitmen untuk mendukung program tersebut dan memastikan keberhasilan implementasinya di tingkat desa.

“Puskesmas Pamolokan mendukung penuh pembentukan Koperasi Merah Putih, khususnya dalam bidang kesehatan. Kami berharap program ini dapat memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memastikan setiap warga mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau,” tambah drg. Novi.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Puskesmas, dan masyarakat desa, Koperasi Merah Putih di wilayah Puskesmas Pamolokan diharapkan dapat menjadi model yang sukses untuk pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Program ini juga merupakan langkah konkret dalam menciptakan pemerataan ekonomi dan pembangunan dari desa untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Perlu diketahui, Koperasi Merah Putih adalah program yang diprakarsai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat desa, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pembentukan koperasi ini didorong oleh semangat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 ayat (1), yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Program ini juga berfokus pada pengembangan sektor kesehatan, dengan menyediakan fasilitas seperti klinik desa, apotek desa, serta distribusi obat-obatan yang terjangkau. (Red/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *