Puskesmas Batuputih Gencarkan Vaksinasi Massal Atasi KLB Campak di Sumenep

oleh
Puskesmas Batuputih Gencarkan Vaksinasi Massal Atasi KLB Campak di Sumenep

Pena Madura, Sumenep, 27 Agustus 2025 – Penyakit campak di Kabupaten Sumenep resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, setelah tercatat 2.035 kasus dengan 17 kematian.

Merespons kondisi ini, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep bersama Puskesmas Batuputih meluncurkan program Outbreak Response Immunization (ORI) sebagai langkah cepat pencegahan penyebaran campak.

Kepala Puskesmas Batuputih, dr. Nurhasanah, M. Kes menjelaskan bahwa ORI merupakan bentuk imunisasi tanggap darurat untuk memutus rantai penularan campak di tengah masyarakat.

“Kami bekerja sama dengan lintas sektor untuk memperluas jangkauan imunisasi ORI di 55 Posyandu dan 50 sekolah, mulai dari PAUD, TK/RA, hingga SD/MI, dengan sasaran utama anak-anak usia 9 bulan hingga 7 tahun,” kata dr. Nurhasanah kepada media.

Pelaksanaan ORI Campak dimulai sejak 25 Agustus hingga 6 September 2025, dengan total sasaran 2.907 anak. Sementara itu, kegiatan sweeping untuk menjangkau anak-anak yang belum sempat divaksin dijadwalkan pada 8 hingga 14 September 2025.

Pada dua hari pertama pelaksanaan, tim vaksinasi berhasil menjangkau 806 anak, terdiri dari 477 anak pada hari pertama dan 329 anak pada hari kedua. Capaian ini menunjukkan sekitar 27,7% dari total sasaran telah menerima imunisasi campak.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan cakupan imunisasi dan memperkuat kekebalan komunitas.

“ORI bukan hanya melindungi anak-anak yang divaksin, tetapi juga kelompok rentan lain yang tidak bisa menerima vaksin secara rutin karena kondisi medis tertentu,” tambah dr. Nurhasanah.

Dinkes-P2KB Sumenep menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama antara tenaga kesehatan, orang tua, sekolah, dan masyarakat luas. Kegiatan vaksinasi massal ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek yang efektif dalam mengendalikan dan menanggulangi wabah campak di Kabupaten Sumenep. (Red/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *