Pena Madura, Sumenep, 01 November 2021 – Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjukrasa di depan kantor Pemkab Sumenep, ada 4 tuntutan yang disampaikan mahasiswa yang di tujukan kepada Pemkab Sumenep sebagai kado di hari jadi Sumenep ke-752.
Mahasiswa secara bergiliran menyampaikan aspirasinya secara damai kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep, aksi unjukrasa yang di mulai sekitar pukul 9 pagi tersebut meminta ditemui langsung oleh Bupati Ahmad Fauzi, untuk mendengarkan langsung 4 tuntutan mereka yaitu;
Pertama; menolak investor nakal yang hanya mengeksploitasi kekayaan alam Sumenep, kedua; tangani banjir secara serius dengan memperhatikan pembangunan infrastruktur dan tata ruang, ketiga; tegakkan hukum yang tumpang tindih, tangkap tiga tersangka korupsi pembangunan gedung dinas kesehatan, hentikan sikap resfresif aparat terhadap aksi demontrasi dan ke empat; tuntaskan kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sumenep.
“kami mengangkat tema yaitu tuntaskan kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sumenep, tuntaskan kasus dugaan korupsi gedung dinkes dan tuntaskan persoalan banjir di Sumenep,” kata Safid Ahmadi, korlap aksi, Senin (01/11/2021).
Mahasiswa melakukan aksi teatrikal tidur di jalan selama satu jam karena tidak kunjung ditemui oleh Bupati Sumenep, kemudian membakar ban di tengah jalan hingga membuat semua kendaraan tidak bisa melintas bahkan sebuah ambulan yang sedang membawa pasien sempat menjadi sasaran aksi mahasiswa tidak bisa melintas, beruntung polisi segera turun membukakan jalan agar ambulance bisa lewat.
“kami tetap upayakan negosiasi dengan pengunjukrasa agar ambulance diberikan jalan sehigga bisa lewat membawa pasien ke rumah sakit karena kebetulan rumah sakit didepan Pemkab,” kata Akp. Lamuji, Kasatlantas Polres Sumenep.(Man/Emha)