PenaMadura, Sumenep 31 Juli 2018 – Produksi garam di Sumenep Madura Jawa timur melimpah, namun para petani mengeluhkan harga garam yang di nilai sangat murah. Petani garam berharap pemerintah segera membuat kebijakan soal harga garam agar bisa mensejahterakan petani dan tidak melakukan inpor garam saat musim panen garam.
Melimpahnya harga garam tahun ini seharusnya bisa memberikan kesejahteraan bagi para petani garam melalui penetapan harga garam secara nasional oleh Pemerintah dengan mempertimbangkan usulan harga yang layak menurut para petani atau asosiasi petani garam.
Hendi, Salah satu petani garam di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Jawa timur, mengatakan produksi garam tahun ini sangat bagus di bandingkan tahun sebelumnya, karena kondisi cuaca sangat bagus sehingga produksi garam tepat waktu, namun sayang meski produksi cukup bagus harga garam masih sangat murah, bahkan sejak musim panen awal Bulan Juli 2018 lalu harga garam tambah turun.
“Panen pertama awal Juli lalu harga garam mencapai Rp. 1.400.000 persatu ton, tapi sekarang sudah turun menjadi Rp. 1.300.000 persatu ton” kata Hendi, Selasa (31/07/2018).
Hendi, menduga turunnya harga garam terkesan ada permainan dari para pedagang, sebab setiap produksi garam memasuki puncak harga garam selalu turun, sehingga petani tidak bisa menikmati harga garam yang layak sesuai harapan petani yaitu Rp. 2000.000 persatu ton.
“Harga yang layak menurut petani sekitar dua juta rupiah persatu ton, tapi kalau sekarang sangat murah” kata Hendi, menambahkan.
Sementara bila di bandingkan tahun 2017 lalu harga garam sekarang jauh lebih murah, tahun kemaren harga garam sangat tinggi mencapai 3 juta bahkan lebih persatu ton, namun produksi garam tahun 2017 kemaren kurang karena faktor cuaca yang kurang mendukung.(Man/Emha)