Pena Madura, Sumenep, 23 Januari 2020 – Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wiraraja (Unija), Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demonasi ke kantor Bank Mandiri KCP Sumenep. Kamis (23/1/2020).
Aksi ini masih tindak lanjut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dinilai amburadul. Pada kesempatan ini mahasiswa menyebut Bank Mandiri sebagai penampung dana BPNT tidak profesional kakrena ikut campur dalam penyaluran BNPT di Sumenep.
“Bank Mandiri tidak profesional sebagai mitra bansos ini, karena sudah terbukti mengintervensi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT,” teriak salah seorang orator aksi, Dimas Wahyu Abdillah.
Aktivis PMII juga menuding Bank Mandiri ada ‘main mata’ dengan Bulog sebagai pemasok/supplier bahan pangan ke E-warong.
“Kami yakin, jika Bank Mandiri ada kongkalikong dengan Bulog selaku supplier BPNT. Hal ini membuat masyarakat tidak percaya dan memusuhi Bank Mandiri,” tandasnya.
Menanggapi seruan mahasiswa, Kepala Cabang Bank Mandiri KCP Sumenep, Sony Minarsa menampik jika pihak Bank Mandiri melakukan intervensi apapun terhadap KPM BPNT seperti tudingan mahasiswa.
“Siapa pun yang tidak sesuai dengan jalur dan operasional sesuai dengan pedoman umum serta aturan yang sudah diamanatkan oleh Tim Koordinasi (Tikor) Kabupaten. Ya mohon maaf, kami memang harus melakukan pendisiplinan, termasuk pada E-warong,” tutunrya.
Sony mencontohkan, semisal ada E-warong yang bermain dan terindikasi tidak sesuai dengan aturan yang diamanatkan Tikor Kabupaten. Otomatis, akan didisiplinkan.
“Tapi, pendisiplinan itu terkadang lebih dinilai pada intimidasi dan lain-lain kepada kami (bank Mandiri),” tegasnya.
Disinggung mengenai kemitraan yang sebelumnya menggunakan jasa Bulog sebagai penyedia beras dan pangan BPNT, Ia menilai ditengah jalan pihak supplier tidak memenuhi penjanjian secara sempurna, sehingga kerjasama dengan Bulog itu diputus. (Emha/Man)