Pena Madura, Sumenep 24 September 2019 – Peringati Hari Tani Se dunia puluhan aktivis mahasiswa berunjukrasa menyoroti nasib petani. Ada empat tuntutan mahasiswa yang disampaikan kepada para wakil rakyat di DPRD Sumenep.
Saat menyampaikan orasi didepan gedung DPRD Sumenep, mahasiswa membawa sejumlah poster dan sayur mayur hasil pertanian sebagai simbul memperingati hari tani se dunia yang jatuh pada 24 September, mereka juta melakukan teatrikal menggambarkan nasib petani yang berhadapan dengan kaum berduit membuat lahan pertanian sumenep menyusut sekitar 5 persen setiap tahun.
“Saya minta DPRD Sumenep segera membuat regulasi yang berpihak kepada petani kita,” teriak korlap aksi, Baihaki, Selasa (24/09/2019).
Empat tuntutan mahasiswa kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep yaitu, menuntut Pemerintah agar melihat nasib petani, menjamin suplai pupuk dan pendistribusiannya, mendesak DPRD segera membuat regulasi yang mengatur tata niaga saat musim panen, dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan produktif pertanian.
“Setiap tahun ada lima persen alih fungsi lahan di Sumenep sehingga mengancam ketersediaan pangan,” terang Baihaki.
Setelah melakukan orasi dan teatrikal dengan pengawalan puluhan personel kepolisian dari Polres Sumenep, pengunjukrasa kemudian dipersilahkan masuk ke dalam Gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasinya kepada para wakil rakyat.Man/Emha
