Pena Madura, Sumenep, 13 Maret 2019 –Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenp, Madura, Jawa Timur, terus mengupayakan peningkatan keimanan dan ketakwaan pada peserta didik. Terbukti, pada tahun ini, Disdik Sumenep meluncurkan sebuah program Lamak Teker (Alas Tikar, red) di sejumlah Kecamatan.
Program itu sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sumenep, khususnya non akademik dibidang keagamaan. Harapannya, kedepan potret dunia pendidikan di Sumenep mampu membentuk pribadi yang cerdas, pintar dan berakhlakul karimah.
Lamak Teker itu adalah sebuah program yang akan diterapkan bagi peserta didik mulai Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini agar supaya siswa terdidik dengan agama yang baik, pintar mengaji, dan jauh dari perilaku-perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan hukum.
“Peserta didik saat ini harus pintar mengaji dan paham tentang agama, agar supaya terhindar dari perilaku perilaku yang tidak sesuai baik dari norma agama maupun hukum, sehingga tercipta pendidikan yang aman, tentram dan sejahtera,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Muhammad Saidi, Rabu (13/3/2019).
Lanjut Saidi, Lamak Teker dipilah menjadi dua bagian yakni berbasis lokal dan pesantren. Dalam basis pesantren ini, ada pemisahan kelas antara putra dan putri, selain itu juga pembacaan ayat suci surat yasin sebelum memulai pelajaran, dan wajib diniyah 3 kali dalam seminggu selama 2 jam tatap muka.
“Program ini diluncurkan sebagai upaya kita untuk tidak melupakan kearifan lokal Sumenep yang memang merupakan daerah yang tidak bisa dipisahkan dengan pesantren,” jelasnya.
Sedangkan untuk yang berbasis lokal setiap hari Selasa semua lembaga pendidikan harus memnggunakan Bahasa Madura. Selain itu, dalam satu minggu pembelajaran, lima hari akademik dan satu hari non akademik. Nantinya para sisw akan diajak kreatif, mulai menggambar, mengarang dan kemampuan soft skil lainnya. (Emha/Man).