Pengambilan Air Tujuh Sumur Menjelang Prosesi Penjamasan Keris Pusaka Keraton Sumenep

oleh
Dua Empu Sedang Melakukan Ritual Sebelum Pengambilan Air Jamasan di Taman Sare Keraton Sumenep

Pena Madura, Sumenep 03 September 2019 – Kabupaten Sumenep sebagai satu-satunya daerah di Madura yang memiliki banyak warisan pusaka keris dan tombak sebagai senjata kerajaan, dan setiap bulan Muharram (Syuro) keris pusaka tersebut dilakukan penjamasan menggunakan tujuh air yang diambil dari tujuh sumber mata air kuno yang dikeramatkan, salah satunya adalah Taman Sare Keraton Sumenep.

Proses pengambilan air dari tujuh sumber mata air dilakukan selama tujuh hari berturut-turut sebelum prosesi penjamasan keris pusaka dilakukan, setiap hari para empu melakukan ritual pengambilan air dari satu sumur seperti yang dilakukan para empu jaman dulu.

“Setiap hari kita mengambil air dari satu sumber mata air selama tujuh hari kedepan dimulai dari Taman Sare ini,” kata Empu Sanamo, usai mengambil air pada Senin (02/09) di Taman Sare Keraton Sumenep yang ada dikomplek Pentopo Keraton Sumenep.

Saat melakukan prosesi pengambilan air Empu Sanamo, yang merupakan keturunan ke tujuh dari empu keris terkenal bernama Ki Kacang asal Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Sumenep ditemani oleh Empu Hasyim dari Desa Aeng Tongtong.

Sebelum mengambil air kedua Empu tersebut terlebih dahulu melakukan ritual khusus dengan memanjatkan do’a kepada Allah di komplek Taman Sare, hal tersebut merupakan sebuah adat yang menurutnya lumrah dilakukan oleh para Empu tempo dulu.

Air tujuh sumber (Sumur) tersebut nantinya akan digunakan untuk membasuh atau mensucikan sejumlah keris pusaka Keraton Sumenep yang akan digelar setiap tanggal 7 Muharram (Syuro) setiap tahunnya, yang digelar secara adat di pujuk Agung Desa Aeng Tongtong.

“Proses penjamasan nanti akan digelar di Pujuk Agung Desa Aeng Tongtong Saronggi Sumenep,” kata Empu Sunamo, menambahkan.

Setelah pengambilan air dari sumber Taman sare yang merupakan tempat pemandian keluarga kerajaan jaman dulu, pengambilan enam sumur berikutnya akan dilakukan secara bergiliran setiap hari dibeberapa tempat, yaitu di Desa Lembung, Kecamatan Lenteng, ada di Langsar, Tanah Merah, Talang, Serah timur dan Desa Aeng Tongtong  Kecamatan Saronggi.

Tujuh lokasi mata air yang diambil untuk digunakan sebagai air jamasan tersebut menurut Empu Hasyim, angka tujuh merupakan angka penciptaan, tujuh hari dalam sepekan, tujuh lapir langit dan tujuh lapir bumi.

“Angka tujuhitu merupakan angka penciptaan, dari terciptanya bumi dan langit hingga 7 lapis, termasuk adanya hari dalam 1 pekan yang berjumlah 7, ini yang menjadi landasan sesepuh kami, penjamasan dilaksanakan pada hari ke 7 bulan Suro,” terang Empu Hasyim.

Pelaksanaan penjamasan keris pusaka sebagai rangkaian kegiatan visit Sumenep 2019 akan ditempatkan di Desa Aeng Tongtong Kecamatan Saronggi Sumenep sebagai daerah pusat pembuatan keris selama dua hari Ahad dan senin  tanggal 8-9/2019 atau 7-8 Syuro 1441 H.Man/Emha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *