Pena Madura, Sumenep, 07 Agustus 2019 – Untuk meningkatkan layanan transportasi laut di wilayah Madura, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meyiapkan dua kapal perintis bersubsidi. Dua kapal itu nantinya akan melakukan palayaran ke pulau-pulau yang ada di Madura termasuk pulau terluar yang ada di Sumenep.
Keseriusan Pemprov Jatim untuk melayani warga kepulauan itu ditandai dengan Sosialisasi Persiapan Pengoperasian di aula salah satu hotel di Sumenep. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Fattah Yasin serta seluruh lembaga yang bergerak di bidang pelayaran. Mulai dari Dinas Perhubungan Sumenep, Syahbandar Wilayah Madura hingga operator kapal yang ada di sumenep.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Fattah Yasin menerangkan, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran untuk subsidi operasional dua kapal perintis itu. Tak tanggung-tanggung anggarannya untuk tahun 2019 saja mencapai 29 miliar rupiah.
“Ini merupakan komitmen dari Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa untuk melayani warga Madura, khususnya kepulauan. Puluhan tahun saya jadi pejabat baru kali ini ada sosok yang sangat perduli pada Madura,” katanya. Rabu (07/08/2019).
Bahkan menurutnya, selama provinsi berdiri belum ada program subsidi ongkos angkut untuk kapal perintis. Program ini biasanya hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, namun pada pemerintahan Ibu Khofifah APBD Pemprov dialokasikan.
“ibu Gubernur kita luar biasa, Beliau begitu sensitif ketika melihat susahnya warga kepulauan untuk mendapatkan layanan transportasi. Jika dulu harus menunggu 14 hari, maka dengan adanya dua kapal perintis bersubdi ini nanti hanya dalam tiga hari, bayangkan!,” tuturnya.
Dua kapal perintis bersubdisi itu, nantinya dibagi dengan rute, rute jauh dan rute pendek. Salah satu kapal akan melayani rute dari Tanjung Perak Surabaya, Keramean Masalembu, Probolinggo, Pulau Kambing Sampang dan Branta Pamekasan.
“itu yang lintasan panjang. Yang memenangkan tender kapalnya milik Dharma Lautan Utama, dengan anggaran sebesar 17 miliar. Kapalnya besar diatas 5000 GT, insyaallah apapun kondisi cuaca akan tetap berlayar,” jelasnya.
Sementara untuk rute pendek kapal perintis bersubsidi itu akan melayani rute mulai dari Palabuhan Kalianget, Kangean, Sapeken, Banyuwangi, Sapudi dan Raas.
“Untuk rute pendek ini, pemenang tender yakni PT. Sumekar BUMD Pemkab Sumenep dengan Kapal Dharma Bahari Sumekar. Anggarannya 12 miliar,” tambahnya.
Saat ditanya mengapa program kapal perintis bersubsidi tidak diawal tahun, mantan Kepala Disperindag Jatim itu mengaku jika tim anggaran provinsi keliru memasukkan nomenklatur, sehingga tertunda.
“Ini program baru pertama kali dari APBD Jatim, tim anggaran keliru memasukkan nomenklaturnya dengan menyebut nama operatornya, gak bisa. Itu kan subsidi ongkos angkut, merubah itu butuh waktu sekitar tiga bulan,” tutupnya. (emha/man)