Pemkab Sumenep Kelabakan Ditanya Data Tambak Udang

oleh
Massa aksi Aliansi Mahasiswa Sumenep saat demonstrasi ke Kantor Pemkab Sumenep

Pena Madura, Sumenep, 05 November 2020 – Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkba) Sumenep, Madura, Jawa Timur, kelabakan tak bisa menunjukkan data kongkrit saat ditanya mahasiswa terkait data tambak di Sumenep.

Asisten dua pemkab Sumenep, Herman Poernomo beberapa kali beralibi bahwa tambak yang mencemari lingkungan tambak udang tidak berizin, saat didesak Aliansi Mahasiswa Sumenep yang melakukan demonstrasi ke kantornya.

Puluhan mahasiswa yang bertelanjang dada itu ditemui Herman bersama pejabat Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) . Awalnya, mahasiswa menolak mereka dan meminta ditemui langsung oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.

Saat berdiskusi Asisten Dua Pemkab Sumenep itu kelabakan meladeni mahasiswa karena terlihat tak siap data tambak udang di Sumenep. ketika berkali-kali diminta data tambak, baik yang berizin atau tidak, Herman tak juga bisa menunjukkan dan berdalih ada dikantornya.

Terkait desakan mahasiswa yang meminta menutup tambak nakal yang mencemari Pantai Lombang, Herman Poernomo mengaku masih akan turun ke lapangan mengecek kondisi tambak yang limbahnya mencemari laut itu.

“Besok kita akan terjunkan tim ke lokasi, nantinya akan kita uji lab dalam 15 hari untuk menentukan tambak mana yang mencemari laut. Dari itu kita akan mengambil sikap pada tambak-tambak yang tidak berizin,” jelasnya kepada awak media, Kamis (5/11/2020).

Terkait lambatnya tindakan dari Pemkab Sumenep menyikapi tambak udang yang mencemari Pantai Lombang, ia mengaku sudah bergerak.

“Sanksinya kita akan lihat aturannya. Jumlahnya masih belum karena kita masih akan cek lokasi,” tuturnya.

Menanggapi itu, korlap aksi mahasiswan, Moh. Kurdi Irfani mengaku kecewa karena Pemkab Sumenep tidak serius mengawal investasi tambak udang. Bahkan ia menyayangkan pemkab tidak bisa menunjukkan data tambak udang di Sumenep.

“Ini gimana, mereka bilang yang merusak lingkungan tambak udang yang tidak berizin tapi mereka tidak berani mengeluarkan datanya. Alasan mereka hanya muter-muter saja,” katanya.

Menurutnya, pencemaran laut dan pantai oleh limbah tambak udang itu sudah meresahkan masyarakat kecil, khususnya nelayan kecil yang berpenghasilan dengan menggantungkan hidup di laut.

“Pencemarannya sangat berbahaya bagi masyarakat kecil. Mereka para nelayan diwilayah Batang-Batang yang kerjaannya nyolo dan menangkap ikan di pantai hari ini kehilangan mata pencahariannya,” tambahnya.

Para mahasiswa mengaku akan terus mengawal persoalan investasi tambak udang di Sumenep, serta menunggu langkah tegas dan tindakan pemkab menyikapi pencemaran lingkungan itu.

Mahasiswa mengancam akan turun aksi lagi dengan massa yang lebih banyak jika Pemkab Sumenep tak kunjung ada tindakan.  (Emha/Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *