Pena Madura, Sumenep 06 Januari 2021 – Pembelajaran tatap muka 100 persen untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa timur, masih terkendala capaian vaksinasi yang rendah pihak sekolah terpaksa melakukan pembelajaran dengan sistem ganjil genap.
Meski sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai memberlakukan uji coba pembelajaran 100 persen berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri, namun di Kabupaten Sumenep, pembelajaran untuk jenjang pendidikan sekolah menengah (SMA) terkendala dengan status level 3 capaian vaksinasi.
Seperti di SMA 2 Kecamatan Kota Sumenep, pembelajaran dilakukan dengan sistem ganjil genap, sejumlah siswa mengaku ingin segera masuk semua karena sudah dua tahun lebih PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh sangat tidak efektif.
“kebanyakan siswa itu ingin masuk semua seratus persen karena kita sudah bosen dirumah karena sudah lama tidak bertemu bercanda ketawa dengan teman-teman,” kata Sugeng Agung, siswa SMA 2 Sumenep, kamis (06/01/2022).
Wakil kepala SMA 2 Firdausi mengatakan, Konsekuesinya dengan pembelajaran ganjil genap para guru harus lebih lama berada di sekolah, harus ngajar dua kali pagi dan siang.
“karena sumenep masuk Kabupten level 3 maka kita otomatis 50 persen sehingga sama dengan semester sebelumnya, gurunya itu ngajar dua kali paginya ngajar absen ganjil siang ngajar absen genap,” Firdausi, wakil kepala SMA 2 Sumenep.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa timur, Kabupaten Sumenep, Syamsul Arifin, berencana kembali menjadwal vaksinasi di semua Sekolah tingkat SMA Negeri dan Swasta agar capaian vaksinasi bisa segera tuntas sehingga pembelajaran seratus persen bisa segera dilakukan di Kabupaten Sumenep.
“dalam satu dua minggu ini akan kami lakukan vaksinasi terjadwal di sekolah-sekolah negeri SMA, SMK Negeri berikutnya nanti ke Swasta,” terang Syamsul Arifin, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
Sementara itu Kabupaten Sumenep saat ini masih berada di level 3 karena capaian vaksinasinya masih rendah.(Man/Emha)