Penamadura, Sumenep 24 Agustus 2020 – Pembelajaran tatap muka terbatas tingkat SMA di tengah pandemi covid-19 di Kabupaten Sumenep akhirnya digelar hari ini. uji coba di hari pertama ini tingkat kehadiran siswa masih dibawa 25 persen.
Sekolah Menengatah Atas (SMA) 1 Sumenep merupakan salah satu dari 3 sekolah yang dijadikan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas ditengah pandemic covid-19 oleh Pemerintah kabupaten Sumenep.
Dinas pendidikan jawa timur wilayah Sumenep membatasi kehadiran siswa maksimal 25 persen dari jumlah total siswa.
“Laporan dari tiga sekolah itu memang memaksimalkan 25 persen kehadiran siswa perharinya,” kata Samsul Arifin, kepala Dinas pendidikan jawa timur wilayah Sumenep, Senin (24/08/2020).
Para siswa yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah harus mendapatkan ijin dari orang tuanya, ternyata tidak semua wali siswa bersedia mengijinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
“ada juga orang tua siswa yang belum berkenan putra putrinya diizinkan untuk belajar disekolah,” terangnya.
Namun, dinas pendidikan memerintahkan sekolah tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah bagi siswa yang tidak diperkenankan belajar disekolah.
Pantauan di lapangan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di SMA 1 pada hari pertama masih di bawah 25 persen, terbukti di setiap kelas hanya ada sekitar sepuluh siswa, padahal normalnya perkelas ada 36 siswa.
“kita lihat tadi dalam satu kelasnya ada sekitar sepuluan yang hadir, biasanya kalau jumulah siswa 36, itu 18 yang hadir maksimal,” kata M. Hari Nurdi, wakil humas SMA 1 Sumenep.
Sementara kalau di prosentase dari para orang dua siswa yang bersedia dan mengijinkan anaknya mengikuti pembelajaran langsung di sekolah 50 persen lebih bersedia, sehingga pihak sekolah tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah.(Man/Emha)