Pena Madura, Sumenep 25 Maret 2020 – Kebakaran hebat terjadi di pasar Desa Candi Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep, madura jawa timur, rabu sore (25/03?2020). puluhan kios bangunan semi permanen ludes di lalap di jago merah.
Bangunan yang sebagian besar terdiri dari bahan kayu dan kondisi angin yang cukup kencang membuat kobaran apir semakin cepat merembet ke bangunan lain, sejumlah pedagang berusaha memadam api dengan merobohkan sebagian atap bangunan dan memadamkan api dengan alat seadanya.
Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut, menurut pedagang api pertama kali berasal dari dua kios yang berisi baju dan aksesoris yang kondisinya sudah tutup di dalam pasar/ dalam waktu singkat kobaran api langsung membesar, jumlah kios yang terbakar diperkirakan sekitar sembilan puluh lima persen dari keseluruhan bangunan yang ada.
“Api itu pertama membakar di tokonya alianto atau oong disitu pusat pertamanya, gak ada orangnya kan jam 12 sudah tutup semua,” kata Abd Latif, salah satu warga, Rabu (25/03/2020).
Warga juga menyayangkan minimnya mobil pemadam dan telat datang, sehingga api sampai membesar dari sulit dipadamkan, karena posisi pasar saat kejadian sedang sepi karena semuanya sudah tutup.
“penyebabnya entah apa saya enggak tahu,terang latif.
Dua unit mobil pemadam yang diterjunkan ke lokasi tiba di lokasi sekitar satu jam kemudian, maklum lokasi kebakaran jauh dari pusat kota sekitar 30 km, petugas sempat kewalahan memadamkan kobaran api yang sudah membesar karena angin yang cukup kencang, apesnya lagi air cadangan tidak ada, sehingga dua mobil pemadam harus mencari air tambahan.
“dua mobil kami kerahkan semua tapi karena api besar kami tidak mampu sehingga kami minta bantuan ke mobil pemadam Pamekasan,” kata Kasatpol PP, Purwo Edi.
Kendalanya menurut purwo lokasinya jauh dari kota dan jalan menuju ke lokasi sempit, ditambah lagi saati dilapangan pemadam kehabisan air sehingga harus mencari sumber air untuk ngisi tambahan air, terang purwo.
sejumlah pedagang yang tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya hanya bisa menangis melihat tokonya sudah ludes, sedangkan pedagang lainnya sibuk menyelamatkan barang dagangannya ada yang di lemparkan dari lantai dua karena panik khawatir api terus membesar.(man/Emha)