Mustajabnya Do’a Seorang Ibu

oleh

Pena Madura, Sumenep 13 Mei 2020 – As-Sayyid bin Muhammad Al-Ja’fari adalah seorang keturunan Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dari jalur Imam Ja’far Ash-Shiddiq. Beliau merupakan guru dari guru-guru di Al-Azhar, juga guru dari ulama-ulama besar dunia lainnya. Diantara muridnya yang terkenal adalah Syeikh Ali Jum’ah dan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Pertama kali Sayyid Sholeh berhaji tahun 1952. Di depan Ka’bah beliau berdoa kepada Allah agar memperkenannya untuk bisa pergi haji setiap tahun, dan benar doa beliau diijabah. Setiap tahun hingga wafatnya beliau selalu berangkat haji, kecuali pada musim haji tahun 1962.

Situasi tahun itu benar-benar rumit dan tidak memungkinkan beliau untuk berangkat dari Kairo ke Makkah. Beliau kemudian pergi ke Sudan dan bermaksud berangkat ke Makkah dari sana. Namun ternyata kondisi untuk pergi dari Sudan ke Makkah pun sama tidak memungkinkan.

Setelah berbagai upaya dirasa sulit, beliau akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Dunqula, Sudan, karena kebetulan beliau sedang berada di Sudan. Ketika sampai di rumah, ibunya memeluk beliau sambil berkata, “Maafkan ibu nak. Ibu telah membeli seekor domba tahun lalu untuk dikurbankan tahun ini, dan ibu berdoa kepada Allah supaya engkau bisa mencicipi masakan ibu dari daging kurban itu.”

Sumber kisah : Sayyid Abdul Kadir Al-Hamid, beliau ulama Udan dan menjadi salah satu Dosen di Mesir dan merupakan sahabat Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *