Pena Madura, Regional, 26 Desember 2025 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI Tahun 2025 yang berlangsung pada 26–27 Desember 2025 di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya. Musda ini menjadi forum strategis untuk menentukan arah kebijakan MUI Jatim lima tahun ke depan.
Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, dalam sambutannya menegaskan bahwa MUI memiliki posisi penting sebagai pelayan umat sekaligus mitra pemerintah.
“Kedua peran tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam menjaga kemaslahatan umat dan keutuhan bangsa,” ujar Kiai Mutawakkil.
Ia menjelaskan bahwa sebagai pelayan umat, MUI hadir memberikan bimbingan keagamaan, penguatan nilai akidah dan akhlak, serta fatwa-fatwa yang menyejukkan dan relevan dengan perkembangan zaman. MUI juga dituntut responsif dalam mendampingi umat menghadapi berbagai persoalan sosial dan kebangsaan.
“Di sisi lain, peran MUI sebagai mitra pemerintah diwujudkan melalui pemberian nasihat, pandangan keagamaan, serta rekomendasi kebijakan publik yang berlandaskan nilai keadilan, persatuan, dan kerukunan antarumat beragama,” tambahnya.
Musda XI MUI Jatim mengangkat tema “Memperkuat Sinergi Ulama–Umara untuk Kemaslahatan Umat”. Tema tersebut dinilai relevan dalam memperkuat kolaborasi antara ulama dan pemerintah guna menjaga stabilitas sosial dan ketahanan moral masyarakat.
Selain penyampaian laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode 2020–2025, Musda juga membahas isu-isu strategis keumatan, merumuskan program kerja, serta memilih kepengurusan baru MUI Jawa Timur Masa Khidmat 2025–2030.
Melalui Musda ini, MUI Jawa Timur diharapkan mampu melahirkan keputusan-keputusan strategis yang berpihak pada kepentingan umat, adaptif terhadap perubahan zaman, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional. (Red/Emha)





