Penamadura.com, Sumenep 08 Januari 2019 – Pengoperasian kapal KM. Dharma Bahari Sumekar III Milik Pemkab Sumenep terus molor, sementara Penumpang kapal KM. Dharma Bahari Sumekar I terus membludak terutama pasca cuaca buruk beberapa hari lalu.
Dharma Bahari Sumekar III yang menghabiskan anggaran 39 Miliar dari APBD Provinsi Jawa timur dan APBD Kabupaten Sumenep, merupakan kapal tambahan untuk melayani kekurangan transportasi ke wilayah kepulauan Sumenep, terutama saat kondisi cuaca tidak bersahabat.
Sejak dilakukan serah terima dari PT. Adi Luhung selaku perusahaan yang mendapatkan kontrak pembuatan kapal kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep pada 31 Oktober 2018 lalu bertepatan dengan puncak hari jadi ke-749 Kabupaten Sumenep dan sekaligus peresmian peluncurannya, namun belum juga dioperasikan sampai saat ini.



“Hari ini, kapal DBS III yang baru ini resmi akan dioperasikan, akan melayani penumpang yang hendak ke kepulauan dan sebaliknya,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, saat meresmikan peluncuran kapal di Pelabuhan kalianget (31/10/2018).
Padahal warga kepulauan sangat berharap kapal yang diklaim tahan ombak tersebut bisa segera di operasikan, karena saat ini kondisi sedang kurang bersahabat, beberapa kali pelayaran KM. DBS I selalu ful dengan penumpang, bahkan banyak penumpang yang harus berdiri didalam kapal.
Sementara itu sejumlah alasan disampaikan pihak operator PT. Sumekar line terkait tidak segera dioperasikannya kapal DBS III, alasan Pertama belum ada ABK nya, alasan kedua menunggu Direktur baru PT. Sumekar Line, dan alasan ketiga masih menunggu alokasi BBM dari BPH Migas.
“Masih menunggu jatah kuota BBM dari BPH Migas, kebutuhan BBM DBS III selama setahun itu dihitung di BPH Migas,” kata Bambang, Manager Operasional Dharma Bahari Sumekar, saat ditemui usai pemberangkatan DBS I di pelabuhan Kalianget beberap waktu lau.Man/Emha