Menyambut Muskercab NU Sumenep, Ini Logo dan Filosofinya
Pena Madura, Sumenep, 16 Juni 2022 – Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyambut gelaran Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep.
Kegiatan Muskercab itu akan digelar di Pondok Pesantren Tarate Selatan (Taretan), Pandian, Kota, Sumenep, pada Ahad 19 Dzulqa’dah 1443 H / 19 Juni 2022 M mendatang.
Ketua Panitia Pelaksana, Zainul Hasan mengatakan, tema yang diusung pada gelaran Muskercab tahun 2022 adalah ‘Konsolidasi Jam’iyah dan Jama’ah untuk Memperkuat Ranting NU’. Tema tersebut diangkat sebagai bentuk komitmen PCNU Sumenep dalam penguatan ranting.
“Ke depan, kita akan fokus pada penguatan ranting NU, sesuai dengan amanat Konfercab NU Sumenep 2020. Kita ingin gerakan ini menjadi gerakan bersama, baik oleh struktur NU di semua tingkatan (jam’iyah) maupun oleh kultur NU di berbagai wilayah (jama’ah),” ujarnya saat dikonfirmasi NU Online Sumenep, Kamis (16/06/2022).
Menurutnya, kekuatan NU tidak hanya di struktur, melainkan juga di kultur sebagai basis warga NU. Sedang yang paling dekat dengan basis NU tidak lain adalah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). Oleh sebab itu, elemen struktur dan kultur perlu diperkuat sinerginya.
“Sehingga diharapkan nanti bisa seirama dan seiring dalam memperkuat tata kelola kelembagaan di tingkat Ranting NU,” tambahnya.
Adapun agenda yang disiapkan dalam forum permusyawaratan tertinggi setelah Konferensi Cabang itu, terdiri dari sidang pleno dan sidang komisi. Sidang pleno pertama tentang penyampaian peraturan tata tertib dan jadual acara. Sidang pleno kedua laporan pelaksanaan program kerja PCNU Sumenep 2020-2022.
Usai menyampaikan laporan, forum akan dilanjutkan dengan sidang komisi. Di sidang komisi sendiri terdiri dari komisi program, organisasi dan rekomendasi. Kemudian hasil dari sidang komisi tersebut akan ditetapkan dan disahkan di sidang pleno ketiga.
Sekretaris PCNU Sumenep itu berharap, semua pihak yang dilibatkan bisa hadir dan berperan aktif serta penuh tanggung jawab dalam forum permusyawaratan tersebut.
“Saya berharap, semua pengurus NU yang diundang untuk hadir di acara ini. Ini permusyaratan tertinggi kedua setelah Konferensi,” harapnya.
Dirinya pun menambahkan, selain melakukan evaluasi dan refleksi atas perjalanan PCNU Sumenep dua tahun terakhir, juga akan membahas persoalan-persoalan penting terkait kondisi internal maupun eksternal.
“Kita juga akan membahas persoalan-persoalan penting menyangkut pelaksanaan program, keorganisasian, kemasyarakatan, kebangsaan dan menetapkannya menjadi kebijakan jam’iyah ke depan,” terangnya.
Sementara logo kegiatan yang telah disepakati oleh panitia yakni bertuliskan Muskercab dengan dominasi warna kuning keemasan. Hal ini melambangkan semangat yang terus menyala dalam berkhidmat kepada jamiyah.
Logo yang dibuat oleh Falhan Afeef Al-Akhtar tersebut di bagian huruf ‘S’ terdapat tali yang melingkar. Yakni, sebagai sebuah harapan agar konsolidasi atau ukhuwah an-nahdliyah terus dirawat dan dibangun.
Sedang huruf ‘S’ pada kata Muskercab yang menyerupai selendang, sebagai simbol amanat dari muassis kepada pengurus NU agar berkhidmat dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab.
“Selendang ini bermakna amanat dari muassis NU kepada pengurus NU untuk betul-betul berkhidmat dengan ikhlas ngurus NU, bukan menjadi urusannya NU,” pungkasnya.
Diketahui, acara tersebut nantinya akan melibatkan seluruh elemen kepengurusan. Mulai dari Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, Lembaga hingga Badan Otonom NU di tingkat Cabang. Selain itu, Rais, Katib, Ketua dan Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sumenep juga akan dilibatkan.
Di seremonial pembukaan, panitia juga mengundang Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar, Forkopimda, Pimpinan Pondok Pesantren serta organisasi masyarakat lainnya. (Emha/Man).