Pena Madura, Sumenep 27 April 2018 – Para nelayan asal kecamatan Sapeken kabupaten Sumenep Jawa Timur, di kejutkan dengan kabar penangkapan dua kapal nelayan asal Pulau Pagerungan Oleh keamanan Negara Australia. Dua kapal nelayan tersebut di amankan pada 19 April 2018 karena memasuki perairan Australia.
Humaini (35), salah satu nelayan asal Pulau Pagerungan kecamatan Sapeken yang berada di Kupang Nusa tenggara Timur (NTT), mengaku sudah mendengar kabar adanya kapal nelayan di amankan pihak keamanan Australia pada 19 April 2018 lalu, namun kepastian para nelayan yang ada di dalam kapal tersebut baru di ketahui setelah ada petugas imigrasi yang memberikan informasi kepada pihak keluarga.
“Saya baru tahu kalau itu nelayan asal pagerungan setelah kemaren ada petugas Imigrasi yang memberitahukan,” Kata Humaini, saat di hubungi melalui telpon, Jum’at (27/04/2018).
Menurut keterangan Humaini, dua kapal nelayan tersebut berangkat mencari ikan dari Kupan NTT sekitar tanggal 13 April 2018 lalu, nama kapalnya KM. Permataku dan KM Nelayan 736 dengan jumlah nelayan semuanya 13 orang, 12 orang berasal dari Pulau pagerungan dan 1 orang dari NTT.
Sejak kapal nelayan itu di amankan pihak keamanan laut Austalia, pihak keluarga tidak bisa berkomunikasi, ketika di telpon ada suara nada panggilan masuk namun tidak di angkat, sehingga pihak keluarga berharap segera ada upaya dari pemerintah Indonesia membebaskan mereka.
“Pihak keluarga menghubungi tidak bisa, kami berharap pemerintah segera membantu membebaskan mereka,” kata Humaini, menambahkan.
Sementara itu sementara itu kapolsek Sapeken, Iptu Supeno, saat di konfirmasi melalui whatsapp mengaku belum mendapat laporan adanya nelayan asal Pagerungan yang di amankan pihak keamanan Australia.
“Belum ada laporan,” kata Iptu Supeno, singkat.
Sementara itu, Moh. Sahlan, camat Sapeken, membenarkan adanya warga asal pagerungan yang di amankan oleh keamanan laut Australia ketika mencari ikan sampai masuk perairan Australia, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat.
“saya sudah cek ke kepala desa pagerungan memang benar katanya itu nelayan asal pagerungan,” kata mohammad sahlan, camat Sapeken.
Pihak keluarga berharap kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat segera melakukan langkah-langkah diplomasi supaya para nelayan bisa segera di pulangkan kepada keluarganya. (Man/Emha)