Pena MaduraPena Madura
  • HOME
  • TERKINI
  • NASIONAL
  • REGIONAL
  • PEMERINTAHAN
    • LIFE STYLE
      • PENDIDIKAN
      • KESEHATAN
      • OLAHRAGA
  • HUKRIM
    • HALO TNI/POLRI
      • POLRI
      • LAKA LANTAS
      • TNI
    • HUKUM
    • KRIMINAL
    • KORUPSI
    • SATPOL PP
  • POLITIK
    • PEMILU
      • PILKADA SUMENEP
      • PILKADA PAMEKASAN
      • PILKADA SAMPANG
      • PILKADA BANGKALAN
      • PILEG
      • DPRRI/DPRD
        • DPRRI
        • DPRD JATIM
        • DPRD SUMENEP
        • DPRD PAMEKASAN
        • DPRD SAMPANG
        • DPRD BANGKALAN
      • PARPOL
  • WISATA
    • BUDAYA
    • WISATA
    • KULINER
  • RELIGI
    • ULAMA
    • PESANTREN
  • OPINI
    • KEPULAUAN
    • TOKOH/ILMUAN
    • PROFIL
    • AGROBISNIS
      • EKONOMI
      • PERTANIAN
      • PERIKANAN
      • PETERNAKAN

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Judi Sabung Ayam Digrebek Polisi, Empat Tersangka Pelaku Judi Diamankan

Delegasi Annuqayah Raih Juara Umum Tingkat Asia Tenggara Dalam Event Sukarabic Festival

Tim Gabungan Pemkab Sumenep Lakukan Operasi Pemberantasan Rokok Ilegal

Facebook Twitter Instagram
Trending
  • Judi Sabung Ayam Digrebek Polisi, Empat Tersangka Pelaku Judi Diamankan
  • Delegasi Annuqayah Raih Juara Umum Tingkat Asia Tenggara Dalam Event Sukarabic Festival
  • Tim Gabungan Pemkab Sumenep Lakukan Operasi Pemberantasan Rokok Ilegal
  • Para Sopir Truk Wajib Tahu Ini Untuk Hindari Kecelakaan
  • Program Jatim Sehat Pemprov Sasar Warga Pulau Raas Sumenep
Jumat, September 22
Facebook Twitter Instagram Pinterest
Pena MaduraPena Madura
Subscribe Now
Pena MaduraPena Madura
You are at:Home»OPINI»IPTEK»“Malaikat” dan “Setan” di Balik Banjir Sumenep
IPTEK

“Malaikat” dan “Setan” di Balik Banjir Sumenep

Pena MaduraBy Pena Madura27/02/2018 08:2102 Mins Read
Share WhatsApp Pinterest Telegram Facebook Email Twitter
Beberapa warga nekat menerobos banjir saat menjemput anaknye ke sekolah

Benarkah Kritik Harus dengan Solusi?

Suatu siang, terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama di Kota X. Gorong-gorong tak mampu menampung debit air. Satu-satunya sungai pembuangan air pun meluap. Banjir tak dapat dihindari.

Genangan air tampak di nyaris semua ruas jalan protokol. Ketinggiannya sekitar lutut orang dewasa yang menyebabkan banyak pengendara ragu melintasinya.

Meski begitu, ada juga pengendara yang berani mengambil resiko. Mereka dengan enteng menerobos genangan air. Ada yang “selamat”, ada pula yang “tamat”; kendaraannya mogok di tengah genangan.

Kejadian tersebut tentu memantik perhatian banyak orang. Mulai dari dalang, wayang, tukang tabu musik, pengamat dadakan, hingga masyarakat biasa. Bentuk perhatian mereka mudah ditemukan di media sosial.

Perhatian mereka diekspresikan dalam banyak bentuk. Tapi paling banyak berbentuk kritik terhadap pemerintah. Kritikannya juga bertingkat. Mulai dari yang blak-blakan sampai yang satire. Bahkan ada pula yang berbau hujatan.

Menyikapi hujan kritik tersebut, biasanya ada oknum pemerintah dengan tanpa merasa berdosa mengatakan, kritik harus disertai solusi. Tidak asal nyorocos. Agar tak seperti sayur tanpa garam.

Bagi saya pribadi, pernyataan seperti itu sama sekali tak berkualitas dan menunjukkan bahwa orang yang mengatakan sebenarnya malas bekerja. Karena, kritik ada tujuannya memang untuk melahirkan solusi.

Siapa yang seharusnya melahirkan solusi? Apakah si pembuat kritik atau yang dikritik? Jawabannya, dalam hal ini, ialah siapa yang menjadi objek dari kritik itu sendiri; pemerintah.

Kenapa harus pemerintah? Karena mereka dibayar memang untuk mengurus persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bukan sebaliknya. Karena kalau untuk mencari solusi saja masyarakat harus “turun tangan”, terus situ digaji untuk apa?.

Lalu, apa salah jika masyarakat memberikan solusi kepada pemerintah? Tidak! Asalkan solusi yang ditawarkan tepat dan aplikatif. Tidak hanya manis saat dipaparkan, namun pahit ketika hendak diaplikasinya. Agar uang negara tak habis hanya untuk hal-hal tidak berguna.

Alif*

*Sebuah catatan untuk banjir Sumenep

Sumenep, 27 Februari 2018

Previous ArticleKamar Tergenang Air, Pasien RSUD Sumenep Terpaksa Dibawa Pulang Duluan
Next Article Akhirnya Warga Sapudi Sumenep Bisa Nikmati Listrik 24 Jam

Related Posts

Judi Sabung Ayam Digrebek Polisi, Empat Tersangka Pelaku Judi Diamankan

By Pena Madura22/09/2023 16:10

Delegasi Annuqayah Raih Juara Umum Tingkat Asia Tenggara Dalam Event Sukarabic Festival

By Pena Madura21/09/2023 13:40

Tim Gabungan Pemkab Sumenep Lakukan Operasi Pemberantasan Rokok Ilegal

By Pena Madura20/09/2023 15:27
Add A Comment

Leave A Reply Cancel Reply

Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
Untuk Anda

Judi Sabung Ayam Digrebek Polisi, Empat Tersangka Pelaku Judi Diamankan

Delegasi Annuqayah Raih Juara Umum Tingkat Asia Tenggara Dalam Event Sukarabic Festival

Tim Gabungan Pemkab Sumenep Lakukan Operasi Pemberantasan Rokok Ilegal

Para Sopir Truk Wajib Tahu Ini Untuk Hindari Kecelakaan

Program Jatim Sehat Pemprov Sasar Warga Pulau Raas Sumenep

Subscribe to Updates

Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

© 2023 Pena Madura / Hak Cipta Dilindungi Hukum
  • REDAKSI
  • Indeks Berita
  • Terms of Service

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.