Pena Madura, Sumenep, 30 September 2019 – Puluhan warga Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Pemuda Gili Raja, melakukan aksi demonstrasi ke kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat.
Kedatangan warga ini untuk mendesak Pemkab Sumenep untuk segera menyalakan listrik di Pulau Gili Raja tahun ini. Warga mengancam jika tahun ini listrik di Gili Raja tidak menyala akan bertindak anarkis merusak fasilitas kelistrikan yang sudah terpasang.
Dengan menggunakan pengeras suara dan spanduk, warga menyampaikan aspirasinya di DPMD. Emosi pendemo sempat memanas karena tak kunjung ditemui kepala DPMD.
Salah satu pendemo, Moh. Sahrul menerangkan, selama ini pemerintah hanya janji belaka. meskipun material yang ada di Pulau Gili Raja sudah terpasang namun hingga kini tak kunjung ada kejelasan.
“Ini sudah puncak dari kekecewaan warga Gili Raja. Jika tahun ini listrik di pulau kami tak juga menyala, jangan salahkan kami jika bertindak anarkis. Jangan salahkan kami jika tiang-tiang kami robohkan,” desaknya. Senin (30/09/2019).
Sahrul menambahkan, selama ini warganya sudah bersabar hidup dengan listrik mahal dari pihak swasta. Itupun nyalanya hanya 12 jam atau malam hari saja.
“Kami sudah cukup bersabar, selama ini untuk mendapatkan listrik kami harus bayar ke pengusaha swasta hingga 300 ribu rupiah per rumah. Oleh karena itu tahun ini merupakan batas kesabaran kami” tambahnya.
Ia menilai, Pemkab Sumenep selama enam tahun terakhir hanya janji busuk pada masyarakat Gili Raja yang jumlahnya mencapai 10 ribu penduduk itu. Oleh karena itu menurut Sahrul, tahun 2019 ini listrik di pulaunya wajib menyala dan itu sudah harga mati.
Menanggapi tuntutan warga Gili Raja, Tabrani, Plt. Kabid Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna DPMD Sumenep, saat menemui pendemo menjamin tahun 2019 ini listrik di Pulau Gili Raja menyala.
“Tahun ini sudah kami anggarkan sekitar 9 Miliar untuk kebutuhan listrik Gili Raja. Kami sudah tanda tangan kontrak dan Desember kami pastikan sudah pasti menyala,” tanggapnya.
Ketika disinggunng apakah dipastikan sudah bisa dinikmati masyarakat, Tabrani mengaku tidak bisa menjamin karena terkait instalasi ke rumah-rumah warga sudah akan menjadi wewenang dari PLN.
“Intinya tahun ini dari pembangkitnya sudah pasti menyala. Tapi terkait instalasi ke rumah warga nanti itu yang mengurus PLN. Nanti setelah mesin dan istalasinya selesai atau sudah siap, kita akan serah terimakan pada PLN untuk pengelolaanya,” tuturnya.
Sementara terkait beberapa tiang listrik yang terpasang sudah miring dan roboh, DPMD akan segera melakukan perbaikan karena tahun ini juga sudah dianggarkan pemeliharaanya.
Setelah puas menyampaikan aspirasinya ke Kantor DPMD, warga melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Sumenep. Di Gedung DPRD warga melakukan audiensi dengan para wakil rakyat untuk meminta mengawal persoalan listrik Gili Raja. (Emha/Man).