Pena Madura, Sumenep, 25 November 2019 – Saat dituntut pemuda dan mahasiswa kepulauan bersatu untuk memperbaiki transportasi kepulauan, lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, dari dapil kepulauan setuju jika tahun 2020 Sumenep beli kapal baru.
Menurut mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi itu pembelian kapal baru merupakan solusi dari kompleksitas permasalahan transportasi laut kepulauan selama ini. Oleh karena itu, gerakan ini wajib hukumnya didukung oleh wakil rakyat di parlemen.
Komitmen dari tuntutan mahasiswa itu, direspon oleh para legislator dengan menandatangani nota kesepahaman didepan para mahasiswa. Poin dari nota kesepahaman tersebut diantaranya “Tahun 2020 Sumenep harus membeli kapal baru” dan “Memisahkan antara kapal kargo dan kapal penumpang.”
Lima wakil rakyat dari kepulauan itu diantaranya, Ketua Komisi III, Dulsiam. Ketua komisi I, Darul Hasyim Fath. Sekretaris Komisi IV, Abu Hasan, AZ Rahman dan H. Mas’ud Ali. Mereka berjanji untuk mengawal komitmen itu demi pelayanan bagi warga kepulauan.
“Mohon do’anya kami akan akan mengawal ini. Masukan ini sama dengan apa yang sedang kami perjuangkan di DPRD karena kami memang tahu ini kebutuhan utama warga kepulauan,” kata Abu Hasan, wakil rakyat dari PKB asal Pulau Kangean saat memberikan tanggapan atas aksi mahasiswa kepulauan. Senin (25/11/2019).
Sementara Darul Hasyim Fath tak kalah tegas menyambut tuntutan mahasiswa. Ia bahkan mengaku tak pernah terbersit untuk tidak memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan warga kepulauan.
“Anda datang ke tempat yang benar karena kami adalah wakil dari masyarakat yang pasti akan memperjuangkan itu. Sejauh itu untuk kepentingan rakyat, wajib bagi kami mengawal itu,” tegas politisi PDI Perjuangan dari Pulau Masalembu itu.
Bahkan Darul seakan memberikan jaminan jika tidak akan ada seorangpun dari 50 Anggota DPRD Sumenep yang berani tidak akan mendengar permintaan warga kepulauan yang menginginkan kapal baru.
“Tidak akan berani, tidak akan ada seorangpun politisi, dari partai manapun di gedung dewan ini yang akan menghianati janji politiknya. Karena kami tahu anda-anda ini sebagai aktivis ektra parlemen yang akan mengawal dan mengawasi kami,” paparnya.
Menyambut komitmen dari para wakil rakyat itu, para mahasiswa menyambut dengan nada riuh. Namun mereka berjanji akan tetap mengawal para wakil rakyat itu.
“Ini baru orang tua kita, tapi ingat komitmen dan janji anda akan tetap kami kawal. Suatu saat kami akan tagih janji itu, jika tahun 2020 tak terealisasi kami akan datang bersama warga kepulauan yang lebih banyak,” celetuk Abd. Mahmud, Koordum Aksi Pemuda dan Mahasiswa kepulauan bersatu. (Emha/Man).