Pena Madura, Sumenep, 16 September 2019 – Akibat permasalahan non medis sering mengemuka Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dokter Erliyati mengatensikan pelayanan non medis. Hal itu untuk mewujudkan RSUD Sumenep yang bebas komplain.
Terobosan pelayanan di RSUD tak henti dilakukan semenjak dirinya menjabat direktur, tidak lain guna mewujudkan rumah sakit plat merah itu sebagai acuan lembaga kesehatan bagi warga Sumenep.
Perempuan yang akrab disapa dr Erli itu mengaku, pihaknya berkomitmen akan terus melakukan evaluasi atas segala persoalan, terutama yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, bauk medis mauoun non medis.
Selama ini persoalan yang muncul pada pasien RSUD Sumenep seringkali pulang paksa dan menolak untuk dirujuk. Sehingga pihaknya berkomitmen akan menangani secara serius agar tidak ada persoalan yang nantinya menimbulkan masalah antara rumah sakit dengan pasien ataupun keluarga pasien.
”Jika ada kejadian seperti kita langsung tangani sendiri oleh pimpinan dengan melibatkan pihak lain dan mencari solusinya bersama-sama,” katanya. Senin (16/09/2019).
Menurut dr Erli, peningkatan layanan non medis itu meruoakan upayanya untuk mewujudkan Rumah Sakit Bebas Komplain (RSBK). Dengan demikian, setelah pelayanan pada pasien selesai dilakukan pihak rumah sakit tidak ada masalah yang akan dipersoalkan di kemudian hari dan pasien pulang tanpa beban.
Persoalan lain yang kerap terjadi adalah pasien yang pakai jaminan. Sesuai dengan Permenkes No. 51 tahun 2018 dan No. 13 tahun 2019, pasien BPJS diwajibkan memilih kamar inap yang sesuai dengan hak serta kelasnya.
”Jika itu dipatuhi tidak ada tambahan biaya. Saya harapkan masyarakat paham dan mengerti tentang aturan pasien yang memakai jaminan. Kita sudah menyampaikan informasi itu melalui tulisan banner yang terpampang di front office atau ruang lobi,” tambahnya.
Selain itu, saat ini RSUD bersama Dinas Kesehatan Sumenep sudah satu komitmen untuk menangani permasalahan non medis yang dialami pasien. Seperti pasien tidak adanya kerabat yang menjaga saat rawat inap, atau bahkan tidak memiliki uang,.
“Kita berkimitmen untuk tetap memberikan layanan terbaik agar bisa menjadi rumah sakit kebanggaan warga Sumenep,” tutupnya. (Emha/Man).