Penamadura.com, Sumenep 29 Maret 2024 – Kue lupis merupakan salah satu jajan pasar yang klasik dan gampang dijumpai di sejumlah daerah. Rasa kenyalnya makin enak dengan balutan kelapa parut dan saus gula merah sebagai pemanis. Kue lopes adalah simbul persaudaraan sebagai kuliner warisan turun temurun masyarakat pinggiran.
Menurut budayawan Madura, Ibnu Hajar, kue lopes merupakan salah satu kuliner khas masyarakat pinggiran kota Kabupaten Sumenep, kue lopes yang berbahan dasar ketan dan campuran beberapa makanan tradisional merupakan simbol persaudaraan yang sangat kental masyarakat pinggiran khususnya di Kabupaten Sumenep.
“kue lopes ini merupakan simbol persaudaraan yang sangat kental masyarakat pinggiran seperti hanya bahan dasar lopes yaitu ketan yang kenyal dan kental” katanya, jum’at (29/03/2024).
Budayawan muda yang juga menekuni dunia jurnalis itu berharap Pemerintah daerah bisa segera menjadikan kue lopes sebagai salah satu kuliner khas Kabupaten Sumenep sehingga perlu segera di Patenkan agar tidak diakui oleh daerah lain.
“saya kita pemerintah perlu segera mematenkan kue lopes ini sebagai kuliner khas Sumenep, karena meskipun kue lopes dibeberapa daerah juga ada, namun kue lopes Sumenep berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri” katanya.
Kue lopes dengan sangat mudah bisa kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia, namun kue lopes Sumenep berbeda karena terdiri dari beberapa makanan tradisional yang merupakan hasil pertanian warga pinggiran, seperti ketan putih, ketan hitam, kue cenil yang terbuat dari tepung ketan,len olen, ketelapohon, lanun kemudian ditaburi parut kelapa dan diberi kuah gula aren.
Salah satu penjual kue lopes, Masriyah mengaku sudah bertahun-tahun menekuni usaha berjualan lopes terutama saat puasa karena banyak yang menyukai lopes untuk menu takjil puasa, kue lopes terdiri dari 6 macam makanan dengan harga sangat murah hanya lima ribu rupiah per porsi.
“satu porsi lima ribu murah meriah” kata Masriyeh, penjual kue lopes.
Menurut mak Iyah, panggilan sehari-hari Masriyah, setiap bupan puasa ia fokus hanya menjual lopes saja karena peminatnya banyak, sehari bahkan omset penjualannya bisa mencapai satu juta rupiah.
“setiap hari habis terjual bisa mencapai satu juta kalau laku semua dan biasanya selalu habis” katanya.
Keunikan kue lupis ini terletak pada tekstur beras ketan yang pulen legit dengan aroma wangi daun pisang. Kue lupis bisa dibentuk segitiga atau berbentuk silinder panjang seperti lontong,
Bungkus daun pisang merupakan hal yang tak boleh diganti karena warna dan aroma daun pisang jadi ciri khas lupis.(Man/Emha)