Pena Madura, Sumenep, 29 September 2021 – Pada tahun 2021 ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapatkan kucuran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Setempat.
Rumah sakit pelat merah tersebut mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,1 Miliar atau tepatnya Rp 4.120.000.000,-. Dana tersebut dimanfaatkan untuk melengkapi sarana prasarana pelayanan kesehatan.
Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M.Kes menerangkan, penambahan sarana kesehatan dari dana DBHCT itu dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Dana Rp 4,1 miliar ini untuk penyediaan supporting daya berupa pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply,red) sebesar Rp 2 miliar, mobil ambulans Rp 980 juta, dan penyediaan media operasi atau peralatan operasi (alat kedokteran bedah) Rp 640 juta. Termasuk Rp 500 juta untuk pengadaan hepafilter,” katanya, Rabu (29/9/2021).
Mantan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumenep itu melanjutkan, ketersediaan UPS di rumah sakitnya dinilai sangat penting karena dalam momen emergensi, semisal di ruang operasi maupun ruang yang membutuhkan daya listrik stabil, maka ketersediaan UPS tidak bisa dihindari.
“UPS ini sangat penting, misal pun terjadi gangguan (mati) daya, akan disupport dengan UPS, jadi akan tetep stabil, karena bisa bertahan sekitar 30 menit,” terangnya.
Selain itu, penambahan mobil ambulans, dinilai tidak kalah pentingnya, karena sangat dibutuhkan manakala ada pasien yang butuh untuk rujukan.
“Saat ini kita ada 3 mobil ambulans, kemudian dari DBHCHT kita anggarkan 1 unit ambulans emergensi, di dalamnya terdapat peralatan lengkap emergensi untuk memastikan pasien yang dibawa terkontrol dengan baik,” paparnya.
“Begitu juga mengenai pengadaan peralatan operasi, tentu untuk membantu kelancaran tindakan, termasuk ada meja tindakan kemo (kemoterapi,red). Kemudian pengadaan hepafilter, itu berfungsi untuk menyaring udara, penting di saat pandemi ini, udara di ruang perawatan disaring menggunakan alat itu,” tqmbah dr. Erli.
Untuk rampungnya pengadaan sarana prasarana pelayanan kesehatan dari DBHCHT, dr Erli optimis sebelum tutup tahun 2021, semua peralatan tersebut sudah dapat dinikmati masyarakat ujung timur pulau garam.
“Sudah kita proses, kami berharap tidak sampai akhir tahun sudah bisa dimanfaatkan masyarakat Sumenep,” tutupnya. (Emha/Man).