PenaMadura, Sumenep 28 Juni 018 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, mengklaim tingkat kehadian masyarakat dalam menggunakan hak piliknya pada pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur saat ini lebih tinggi dari pilgub 2013 lalu.
Abdul Waris, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, mengaku berdasarkan hasil pantauan yang di lakukannya dan laporan dari panitia pemilu di tingkat Kecamatan tingkat kehadian masyarakat dalam pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur saat ini (2018) lebih tinggi dari pilgub 2013 lalu yaitu sekitar 10 persen.
“Pilgub saat ini partisipasi masyarakat sekitar 60 persen lebih tinggi dari sebelumnya yang mencapai sekitar 50 persen lebih,” kata Abdul Waris, Ketua KPU Sumenep, Kamis (8/06/2018).
Secara resmi KPU memang belum melakukan rekapitulasi hasil pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur jawa timur, saat ini rekapitulasi baru di lakukan di tingkat kecamatan hingga tiga hari kedepan, sementara di KPU di jawalkan tanggal 4-5 Juli 2018 baru akan di lakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara.
“Saat ini rekapitulasi mulai di lakukan di tingkat kecamatan, untuk di KPU mungkin nanti antara tanggal 4 atau 5 Juli 2018” kata Waris, menambahkan.
Setelah proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan selesai, pihaknya meminta agar logistic mulai di kembalikan ke KPU baik daratan maupun kepulauan, untuk kepulauan tentunya harus menyesuaikan dengan jadwal kapal reguler terutama untuk Pulau terluar seperti masalembu, Sapeken dan Kangean.
Pemilihan Umum Kepala Daerah Gubernur dan wakil Gubernur jawa timur tahun 2018 di ikut dua calon, pasangan nomor urut (1) Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elistianto Dardak yang di dukung 6 Partai, Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Nasdem dan Hanura, sementara pasangan nomor urut (2) Syaifullah Yusuf bersama Puti Guntur Sukarno, yang di dukung 4 Partai yaitu PKB, PDI P, Gerindra, dan PKS.(Man/Emha)