Komisi Satu Panggil Tiga OPD Sikapi ASN RS Abuya Kangean yang Diduga Bolos Berjamaah

oleh
Komisi I DPRD Sumenep saat memanggil tiga OPD Pemkab Sumenep

Pena Madura, Sumenep, 12 Oktober 2021 – Dugaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang bolos berjamaah, disikapi serius oleh DPRD setempat. Para ASN yang bolos itu bertugas di Rumah Sakit Abuya Kangean.

Menindak lanjuti itu, Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, memanggil tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pemanggilan itu sebagai upaya meminta klarifikasi agar ada sikap dan tindakan.

Tiga OPD itu yakni Inspektorat, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Namun Dinkes tidak hadir dengan alasan ada acara lain.

Sekretaris Komisi I DPRD Sumenep, Mohammad Hanafi, menegaskan bahwa pemanggilan terhadap tiga OPD mempertanyakan soal ASN yang bolos

“Mereka menjawab bahwa masih dalam proses dan sekarang inspektorat dan BKPSDM menerjunkan tim untuk melakukan sidak kelapangan kecamatan Arjasa dan Kangayan,” kata Hanafi saat memberikan keterangam kepada media di Depan Ruang Komisi I DPRD Sumenep.

Politisi Demokrat menceritakan, pada saat rekrutmen ASN Tahun 2019 dipersiapkan untuk ditempatkan di rumah Sakti Abuya. “Rumah sakit Abuya itu belum beroperasi dan baru beroperasi satu tahun lalu akhirnya ASN ditempatkan dimana-dimana,” tuturnya.

Pasca setelah Rumah Sakit Abuya resmi beroperasi para ASN tersebut mestinya bertugas ke rumah tsakit ersebut sesuai SK Bupati yang diberikan. “Mestinya mereka kembali untuk melaksanakan tugas di sana. Tetapi mereka ternyata masih berleha-leha di Sumenep,” ungkapnya.

Dari 70 pegawai yang ditugaskan di Rumah Sakit Abuya Kangayan, hanya 15 sampai 20 orang yang masuk.

“90 persen itu dari daratan dan 10 persen dari kepulauan,” ungkapnya

Terkait ada dugaaan anak pejabat atau mantan pejabat, Hanafi, membenarkan hal tersebut. “Informasi ada dari anak mantan pejabat dan anak pejabat yang masih aktif,” tugasnya.

Dia berharap kepada inspektorar dan BKPSDM dan Dinkes menegakkan keadilan soal penegakan disiplin ASN.

“Tidak kemudian ada beban sikologi untuk memberikan tindakan seperti itu ini kan masalah keadilan,” tuturnya.

Pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan inspektorat dan BKPSDM mereka mengatakan telah mengirim tim kesana.

“Dan komisi 1 tadi lewat pimpinan rapat sudah mengagendakan bahwa pada hari jumat kita akan rapat kembali untuk mengkonfrontasi hasil sidak tersebut,” tegasnya

Kepala BKPSDM Sumenep Abdul Madjid mengatakan, dalam rangka menindaklanjuti temuan ASN bolos, pihaknya telah mengutus tim untuk sidak.

“Tunggu saja hasilnya,”jawabnya kepada awak media.

Madjid mengakui bahwa di antara ASN yang bertugas di Rumah Sakit Abuya Kangayan memang ada anak pejabat. Namun ia belum bisa mengetahui ASN yang bolos adalah anak orang penting.

“Kurang begitu tahu anak pejabat mana, tapi anak pejabat ada,” pungkasnya. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *