Pena Madura, Sumenep, 13 Juni 2021 – Meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, KHA. Abd. Djalil, pada pada Minggu, 13 Juni 2021, membuat Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi merasa kehilangan. Kita tahu bersama jika Achmad Fauzi beberapa kali sowan meminta doa’ dan petunjuk dalam memimpin Kabupaten Sumenep.
Saat pertama kali mendengar kabar duka tersebut, Achmad Fauzi mengaku terkejut, sekaligus merasa kehilangan. Menurutnya,Kiai Nawawi Abd. Djalil merupakan salah satu ulama besar di negeri ini. Selain sebagai salah satu pondok pesantrem besar di Indonesia, Kiai Nawawi juga merupakan Mustasyar PBNU.
“Beliau adalah ulama kharismatik. Pengasuh salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Jawa Timur dengan puluhan ribu santrinya. Tentu kami merasa sangat kelihangan dan turut berduka cita atas wafatnya beliau. Semoga beliau ditempatkan di surga-Nya,” katanya.
Suami Nia Kurnia sendiri sempat beberapa kali sowan ke ‘dhalem’ Kiai Nawawi Abd. Djalil. Terakhir kali beberapa bulan lalu, beberapa hari pasca dilantik menjadi Bupati Sumenep.
Saat di ‘dhalem’, pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu diberi ijazah dzikir dan doa, sebagai amalan agar bisa selalu mendekatkan diri kepada Allah. “Saat itu juga ada Gus Ipul (Syaifullah Yusuf), Wali Kota Pasuruan,” kenangnya.
Sekadar diketahui, dikutip dari beberapa sumber, Untuk diketahui, KHA. Nawawi Abd. Djalil merupakan salah satu ulama kharismatik yang menjadi pengasuh ponpes Sidogiri sejak tahun 2005 silam.
Pesantren Sidogiri sendiri didirikan pada tahun 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban yang masih keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati. (Emha/Man).