Penamadura.com, Sumenep 08 Oktober Madura 2024 – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH. Said Abdullah, menyatakan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan stunting di Madura serta ribuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Janji tersebut disampaikan politisi dari PDI Perjuangan itu saat bersilaturahmi dengan ratusan warga di Kecamatan Ambunten, Sumenep, pada Jumat (08/11/2024).
Pria asal Sumenep ini menekankan bahwa isu stunting merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari seluruh pihak untuk menanganinya. “Sebagai anggota DPR RI dari Madura, saya berkomitmen akan menuntaskan masalah stunting di Madura,” ujar MH. Said Abdullah.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka stunting di Madura, salah satunya adalah pola makan yang belum terpenuhi akibat keterbatasan ekonomi. Selain itu, indikator kemiskinan di daerah ini juga terlihat dari masih banyaknya RTLH yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
“Dua hal yang menjadi komitmen saya, yaitu stunting dan ribuan RTLH di Madura, harus kita tuntaskan bersama-sama,” tambahnya.
Sementara itu, di Kabupaten Sumenep sendiri, upaya penurunan angka stunting terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep. Data menunjukkan, angka stunting di Sumenep berhasil ditekan dari 29 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022, dan kembali turun ke 16,7 persen pada 2023.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsujudo, yang saat ini mencalonkan diri kembali sebagai Bupati berpasangan dengan KH. Imam Hasyim, mengungkapkan tekadnya untuk menurunkan angka stunting hingga mencapai 10 persen pada akhir tahun 2024.
“Kami menargetkan angka stunting hingga mencapai level 10 persen pada 2024, dengan pendekatan berbasis masyarakat dan layanan kesehatan yang responsif,” ujar Fauzi.
Fauzi optimistis target tersebut dapat dicapai, terutama melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. “Salah satu kunci keberhasilan program penurunan stunting adalah kolaborasi yang kompak antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat,” tegasnya.
Komitmen MH. Said Abdullah untuk membantu menyelesaikan permasalahan stunting dan RTLH di Madura diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih layak serta menekan angka stunting yang menjadi permasalahan serius di Madura.(Man/Red)