Kepala Bappeda Sumenep Minta Semua Pihak Serius Kawal Stunting

oleh
Kepala Bappeda Sumenep Minta Semua Pihak Serius Kawal Stunting

Pena Madura, Sumenep, 9 Agustus 2022 – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Yayak Nurwahyudi meminta semua pihak untuk serius kawal Stunting di Kota Keris.

Menurut Yayak, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka data stunting di Kabupaten Sumenep, yakni dengan memaksimalkan pelaksanaan bulan timbang atau Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 terhadap balita usia 0-5 tahun pada bulan ini.

“Bulan timbang saat ini momen tepat untuk mengetahui data yang sebenarnya apakah klaim data yang ada benar adanya atau seperti apa, sehingga akan diketahui apabila kita serius terhadap ini,” katanya, usai menutup Lokakarya Verifikasi Data Stunting, di Hotel Musdalifah, Selasa (09/08/2022).

Para petugas kesehatan diminta melakukan aksi konkrit baik melalui Posyandu maupun di Puskesmas. Varanya melalui kebijakan yang bisa diprogramkakan melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes, P2KB) Kabupaten Sumenep.

“Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan memberikan tanda gelang pada anak yang melaksanakan timbang atau imunisasi di Posyandu dan sebagainya,” jelasnya.

“Nantinya, Babinsa, Babinkamtibmas bisa turut membantu pelaksanaan timbang hingga verifikasi data di bawah. Dengan itu bisa diketahui melalui tanda gelang yang ada pada masing-masing anak,” lanjut mantan Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep ini.

Sementara Kepala Dinkes, P2KB Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono, MCH, mengungkapkan, pada prinsipnya data stunting yang di-publis secara nasional, Kabupaten Sumenep masih mencapai 29,4% (Sumber Data: Survei Status Gizi Indonesia/SSGI 2021) tetap harus diterima, sehingga diperlukan verifikasi data stunting serta upaya koordinasi lintas sektor dalam melaksanakan penanganan untuk menurunkan jumlah stunting tersebut.

“Meskipun di angka 29,4 persen di Kabupaten Sumenep, namun masih tergolong kuning dan bukan merah seperti di beberapa daerah lainnya di Madura dan di Jawa Timur,” tandasnya.

Dari hasil Lokakarya Verifikasi Data Stunting berdasarkan data Pendataan Keluarga (PK) dan Pemadanan Data Layanan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu, kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumenep berama USAID ERAT, benar-benar menghasilkan tim koordinasi yang solid dari seluruh stakeholder yang ada.

Sehingga Verifikasi dan Pemadanan Layanan data stunting dan Rencana Implementasi program Gerakan Eleminasi Tuberkolusis dan Stunting (GETS) khususnya di Kabupaten Sumenep dapat dilakukan sesuai harapan. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *