Pena Madura, Sumenep 17 Oktober 2019 – Kemarau panjang menyebabkan sejumlah daerah di Sumenep, Madura Jawa Timur krisis air bersih, sehingga sebagian daerah warganya terpaksa harus beli atau mengambil ke desa lain menggunakan perahu dengan jarak tempuh lima sampai empat jam.
Krisis air bersih yang dialami sejumlah daerah di wilayah Kepulauan Sumenep sepertinya belum tersentuh bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep, sehingga warga harus banting tulang memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Salah daerah yang menjadi langganan krisis air bersih adalah Desa Batu Putih khususnya Dusun Pabitta Kecamatan Kangayan Pulau Kangean, untuk mendapatkan air bersih warga harus mengambil ke desa lain yaitu Desa Pulau Saobi menggunakan perahu dengan jarak tempuh sekitar empat sampai lima jam perjalanan.
“Sejak dulu disini khususnya Dusun Pabitta memang kesulitan air bersih, warga harus ngambil ke Desa lain naik perahu 4 jam,” kata Ruslan (35) warga Batu Putih, Kamis (17/10/2019).
Cara lain yang dibisa dilakukan warga untuk mendapatkan air bersih adalah membeli kepada warga yang menyediakan jasa penyediaan air bersih, satu jrigen isi 20 liter lima ribu rupiah.
“kalau beli satu jerigen isi 20 liter itu lima ribu,” terang Ruslan.
Kondisi krisis air bersih di Dusun Pabitta Desa Batu Putih Kecamatan Kangayan Pulau Kangean sudah langganan setiap tahun.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selama ini hanya menjangkau wilayah daeratan saja untuk pendistribusian air bersih, sedangkan kepulauan belum tersentuh alasannya terkendala transportasi.Man/Emha