Pena Madura, Sumenep 24 Juli 2020 – Enam korban ABK KLM Sahabat Muslim terapung di laut selama dua hari menggunakan drum minyak yang dirakit. Para korban akhirnya dijemput oleh warga Sapeken Speed boad sekitar 7 mil di utara Pulau Pagerungan kecil.
Enam korban terapung di laut selama dua hari menggunakan rakit drum minyak yang diikat dengan terpal, saat ditemukan oleh warga, korban berada di tengah laut sekitar 7 mil di utara pulau Pagerungan kecil Kecamatan Sapeken.
“Korban berada sekitar 7 mil di urata Pulau Pagerungan Kecil Sapeken,” kata Samsul, warga Sapeken yang menolong Korban, Jum’at (24/07/2020).
Para korban kemudian di bawa ke daratan Kecamatan Sapeken menggunakan speedboat milik Wawang warga Sapeken, kondisi para korban semuanya sehat.
Kepala badan penanggulangan bencana kabupaten sumenep, Abd. Rahman, mengatakan kapal korbal KLM Sahabat Muslim di Nahkodai Zaidun Warga Bima bersama 5 abk lainnya berangkat dari pelabuhan kota Bima pada hari senin (20/07) memuat garam dan bawang merah, di perjalanan di sekitar perairan pulau Sakala Kecamatan Sapeken kapal korban di hantam gelombang besar sehingga pecah dan tenggelam.
“berdasarkan data dari abk, kapal dari bima Nusa Tenggara barat menuju Banjar Masin dan mengalami kecelakaan laut diperjalanan,” kata Abd Rahman.
Kapal tenggelam pada hari kamis pagi 23 juli 2020 sekitar pukul 9. pagi kemudian 6 abk baru ditemukan jum’at siang di utara pulau Pagerungan kecil.
Semua ABK dalam kondisi sehat dan selamat saat ini berada rumah warga di kecamatan sapeken.
Identitas mereka adalah; Zaidun (60) nahkoda kapal, Andi Muhammad Herianto (36), Suaeb (53), Istama (35), Kamli (34), Brunai Darussalam (27) semua abk warga kota bima.(Man/Emha)