Hibur Anak-Anak Korban Gempa Sulteng, KJS Ajak Main Bola Bersama

oleh

Penamadura.com, Sumenep 8 Oktober 2018 – Hibur anak-anak korban Gempa Tsunami Palu, Sulawesi tengah, Anggota Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), memberikan dua buah bola dan mengajak para anak-anak bermain bersama dihalaman Rumah Perlindungan Sosial tempat para Korban Gempa asal Pulau Tonduk Sumenep untuk beristirahat sementara.

Anggota Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), sengaja menyempatkan diri disela-sela kesibukannya meliput berita untuk menghibur anak-anak korban Gempa Bumi di Palu, tujuannya agar mereka terhibur dan melupakan musibah yang menimpa dirinya dan keluarganya beberapa waktu lalu.

“Kami ingin memberikan hiburan yang cocok bagi anak-anak agar mereka tidak trauma terhadap kejadian gempa bumi yang mereka alami beberapa waktu lalu,” Jelas, Nur Kholis, Anggota Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), yang juga merupakan wartawan Media Nasional KompasTV, Senin (8/10/2018).

Menurut Abil, panggilan sehari-hari Nur Kholis, peristiwa gempa bumi dan tsunami pasti akan membuat para korban merasa trauma, karena dalam kejadian dahsyat tersebut para korban tidak sempat menyelamatkan harta benda  yang dimilikinya. Apalagi korban jiwa akibat musibah tersebut sangat banyak mencapai 1500 jiwa lebih.

“Bencana Alam seperti tsunami pasti membuat korban sangat trauma terutama anak-anak sehingga kita perlu saling membantu menghibur mereka,” jelas Abil, menambahkan.

Sementara itu Farah, salah satu anak korban gempa mengaku senang bisa bermain. Dia yang merupakan siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) di Palu, harus putus sekolah sejak kejadian tersebut. Saat ini dirinya masih belum tau apakah bisa melanjutkan sekolahnya atau tidak di kampung halamannya nanti.

“Saya sudah kelas VI di Palu, enggak tahu nanti gimana sekolah saya kalau bisa akan melanjutkan di rumah nanti,” kata Farah.

Warga Pulau Tonduk Kecamatan Ra’as yang menjadi korban gempa di Palu Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu sebanyak 194 orang. 190 orang berhasil selamat dan saat ini sebagian sudah berada di Kabupaten Sumenep menunggu kapal untuk nyeberang ke Pulau Tonduk. Sementara 4 orang meninggal dunia dan sudah dikebumikan di Palu. (Man/Emha).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *