Penamadura.com, Sumenep 05 Januari 2021 – Petani Padi dan Jagung di Kabupaten Sumenep jawa timur resah dengan banyaknya hama tikus yang menyerang tanaman pertanian mereka. Dinas Pertanian mengaku hama tikus terjadi hampir di seluruh Kecamatan di Sumenep.
Para petani padi di Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten sumenep jawa timur, mengaku resah karena sejak memasuki musim tanam banyak hama tikus merusak bibit padi mereka.
“meresahkan masyarakat seperti ini binis (bahasa maduranya) kalau di gunung jagung dimakan tikus semuanya resah masyarakat,” kata Mursaha, Salah satu petani di Desa Pabian, Selasa (05/01/2021).
Petani juga mengaku kesulitan membasmi hama tikus dengan obat, karena hanya beberapa ekor tikus saja yang terkena obat dan mati, sementara masih banyak tikus yang tidak bisa diobati, terbukti bibit padi yang siap tanam banyak di rusak batangnya patah-patah akibat hama tikus.
“sekarang mungkin dari pertanian ada penyuluhan tapi belum nyampek sekarang, kalau dulu jaman tikus ya dibunuh,”terangnya.
Kepala bidang tanaman holtikultura Pertanian Kabupaten Sumenep, Sufriadi saat di konfirmasi mengatakan, hama tikus tahun ini hampir merata menyerang lahan pertanian di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sumenep, namun yang paling parah terdapat di Kecamatan Gapura Kota dan Lenteng.
“di sumenep sendiri hama tikur itu menyeranghampir di semua kecamatan/ cuma yang terparah itu ada di kecamatan gapura sama kecamtan kota serta dikecamatan lenteng itu ada juga cuma tidak begitu parah,” kata Sufriadi, Kepala bidang tanaman pangan dan holtikultura Dinas Pertanian Sumenep.
Menurutnya penyebab banyaknya hama tikus diduga akibat lahan pertanian yang kurang bersih dan waktu tanam tahun ini tidak bersamaan dan upaya yang bisa dilakukan pihaknya mengajak petani menjaga sanitasi atau kebersihan lahan pertanian agar tidak ada gambut yang bisa menjadi tempat tikus.
“upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian melalui POPT yang ada dilapangan itu yang pertama menjaga sanitasi yang harus dijaga oleh petani kedua mungkin waktu tanam saat ini tidak bersamaan,” terangnya.(Man/Emha)