Hama Tikus Hampir Merata di Semua Kecamatan di Sumenep, Meresahkan Para Petani

oleh
Petani sedang mencabuti Bibit Padi yang di Makan Tikus
banner 468x60

Penamadura.com, Sumenep 05 Januari 2021 – Petani Padi dan Jagung di Kabupaten Sumenep jawa timur resah dengan banyaknya hama tikus yang menyerang tanaman pertanian mereka. Dinas Pertanian mengaku hama tikus terjadi hampir di seluruh Kecamatan di Sumenep.

Para petani padi di Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten sumenep jawa timur, mengaku resah karena sejak memasuki musim tanam banyak hama tikus merusak bibit padi mereka.

banner 336x280

“meresahkan masyarakat seperti ini binis (bahasa maduranya) kalau di gunung  jagung  dimakan  tikus semuanya resah  masyarakat,” kata Mursaha, Salah satu petani di Desa Pabian, Selasa (05/01/2021).

Petani juga mengaku kesulitan membasmi hama tikus dengan obat, karena  hanya beberapa ekor tikus saja yang terkena obat dan mati, sementara masih banyak tikus yang tidak bisa diobati, terbukti bibit padi yang siap tanam banyak di rusak batangnya patah-patah akibat hama tikus.

“sekarang mungkin dari pertanian ada penyuluhan tapi belum nyampek sekarang, kalau dulu jaman tikus ya dibunuh,”terangnya.

Kepala bidang tanaman holtikultura Pertanian Kabupaten Sumenep, Sufriadi saat di konfirmasi mengatakan, hama tikus tahun ini hampir merata menyerang lahan pertanian di seluruh  Kecamatan  di Kabupaten Sumenep, namun yang paling  parah terdapat di Kecamatan Gapura Kota dan Lenteng.

“di  sumenep  sendiri  hama tikur itu menyeranghampir di  semua  kecamatan/ cuma yang terparah  itu ada di  kecamatan gapura sama kecamtan kota serta dikecamatan  lenteng itu ada juga cuma tidak begitu parah,” kata Sufriadi, Kepala bidang tanaman pangan dan holtikultura Dinas  Pertanian Sumenep.

Menurutnya penyebab banyaknya hama tikus diduga akibat lahan pertanian yang kurang bersih dan waktu tanam tahun ini tidak bersamaan dan upaya yang  bisa dilakukan pihaknya mengajak petani menjaga sanitasi atau kebersihan lahan pertanian agar tidak ada gambut yang bisa menjadi tempat tikus.

“upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian melalui POPT yang ada dilapangan itu yang  pertama menjaga sanitasi  yang harus dijaga  oleh petani kedua mungkin waktu  tanam saat ini  tidak bersamaan,” terangnya.(Man/Emha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *