Penamadura, Sumenep 05 Mei 2021 – Kabupaten Sumenep merupakan daerah terluas di jawa timur, selain terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah, juga termasuk salah satu daerah penghasil garam terbesar di provinsi Jawa Timur. Sayangnya belakangan ini harga garam tidak sebagus prestasi yang dicapai. Apalagi sejak adanya impor garam, petani garam sekin merasa tersiksa.
Berbagai cara dilakukan untuk menekan impor garam yang semakin tidak terkontrol. Adanya pabrik pengolahan garam di sejumlah daerah, ternyata menjadi solusi paling nyata menekan impor garam. Salah satunya pabrik garam PT. Garsindo Anuhgerah Sejahtera, yang telah membuka cabangnya di desa Kertasada, kecamatan Kalianget, kabupaten Sumenep Jawa Timur.
Selaku Direktur Utama Yohannes Sugiarto, mengungkapkan “ keberadaan pabrik kami pastinya akan banyak menguntungkan rakyat. Pabrik akan menyerap banyak garam rakyat, sehingga harga nya akan lebih stabil” terangnya, Rabu (05/05/2021).
Produk yang dihasilkan adalah garam beryodium dengan merek “IBU BIJAK”. Meski Semua Produksi masih melalui pabrik utama di Gresik, produk garam Ibu Bijak sudah beredar di Sumenep. Produk yang dihasilkan berkualitas, higienis, dan lebih gurih.
Sementara untuk Pabrik di Sumenep, Saat ini baru bisa memproduksi awal sebagai trial and error untuk mencoba mesin baru pada gudang A sambil memulai memasang mesin di gudang B pada lingkungan pabrik dengan menggunakan bahan bakar LNG, dimana asap pembuangannya tergolong ramah lingkungan yang sudah lolos uji emisi.
“ komitmen pabrik kami adalah untuk kesejahteraan rakyat dengan memberi harga yang kompetitif, baik saat membeli garam rakyat atau menjual produk ke pasaran. Dengan begitu kebijakan impor garam tidak akan sembarangan diputuskan, utamanya untuk daerah yang sudah terdapat pabrik pengolahan garam” ungkap Yohannes
Lebih lanjut, pabriknya secara otomatis akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. mulai dari pekerja untuk produks di dalam pabrik, atau sopir dan koli angkut untuk jasa antar garam ke pabrik pengolahan.(Rul/Man)