Penamadura.com, Sumenep 17 November 2018 – Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Provinsi Jawa timur, tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis pada pemilu 2019 mendatang, namun pak Dekarwo mengaku tidak bisa melarang pilihannya masing-masing namun jangan secara kelembagaan seperti PGRI.
Peringatan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis tersebut disampaikan gubernur jawa timur, Sukarwo, saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN), HUT ke-73 PGRI dan Hari Aksara Internasional ke-53 yang dipusatkan di lapangan Gor A. Yani Panglegur Kabupaten Sumenep, Madura jawa timur.
“saya kira kita tidak bisa melarang soal pilihannya masing-masing, tapi kelembagaannya jangan” kata Sukarwo, Gubernur Jawa Timur, usai memberikan sambutan pada HGN di Sumenep Madura, sabtu (17/11/2018).
Menurut Pak De, panggilan akrab Sukarwo, Demokrasi tidak melarang tentang keinginan masing-masing mana yang dinilai bisa membawa aspirasinya tapi organisasinya tidak boleh ditunggangi seperti itu, sebab PGRI Sebagai institusi profesi guru harus fokus mengawal pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa agar menjadi pribadi yang baik dan benar.
“Demokrasi tidak melarang keinginan masing-masing tapi organisasinya tidak boleh ditunggangi,” jelas Sukarwo, menambahkan.
Sementara itu ketuam umum PGRI Pusat. Unifah Rasyidi, mengatakan PGRI Memang bukan lembaga politik tapi lembaga profesional yang fokus mengurus pendidikan, maka yang harus jadi contoh ketua umumnya tidak boleh condong kekanan atau kekiri.
“Jalannya ditengah aja mengajak para guru untuk tidak terlibat dalam politik praktis kita adalah profesional” kata Unifah Rasyidi, usai memberikan pengarahan HGN di sumenep.
Hari guru Nasional (HGN), HUT ke-73 PGRI dan Hari Aksara Internasional ke-53 Provinsi jawa timur dipusatkan di Kabupaten Sumenep dan diikuti sekitar 50 ribu guru dari 38 Kabupaten/ Kota se-jawa timur.Man/Emha