Pena Madura, Nasional, 8 September 2022 – Kegiatan “konferensi spiritual” R20 yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Bulan November mendatang, akan dihadiri para Pemimpin Agama di Dunia.
Rencana kegiatan itu sendiri mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia. Nantinya para pimpinan agama terkemuka dari seluruh dunia akan berjumpa di Bali.
Ketua Umum PBNU sekaligus inisiator R20, K.H. Yahya Cholil Staquf menerangkan, tujuan konferensi ini adalah memastikan bahwa agama bisa berperan sebagai solusi masalah global, bukan menjadi bagian dari masalah global.
“Pada kegiatan R20 yang pertama ini PBNU telah menggandeng Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Islami), organisasi yang berkantor pusat di Makkah, Arab Saudi, sebagai penyelenggara bersama,” katanya.
Sementara Syekh Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al-Issa, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, berpendapat, tentang pentingnya kegiatan R20 ini.
“Bekerja bersama Nahdlatul Ulama, yang memiliki sekitar 120 juta anggota dan berbagi cita-cita yang sama dengan Liga Muslim Dunia tentu akan memperkuat misi kami.,” Katanya.
Ia melanjutkan jika kemitraan dengan
Nahdlatul Ulama ini akan berjalan sebagai platform yang luar biasa untuk dialog yang akan memperkuat dan memperluas misi mulia Liga Muslim Dunia.
Perlu diketahui, kegiatan R20 ini akan mengumpulkan dan memobilisasi para pimpinan agama dari negara-negara anggota G20 dan beberapa negara lain.
R20 akan diakhiri dengan komunikasi bersama yang menguraikan langkah selanjutnya dalam pengembangan Forum Agama G20. R20 berikutnya akan diselenggarakan di India pada
2023 dan Brasil pada 2024.
R20 tahun ini di Indonesia akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dijadwalkan berpidato dalam acara pembukaan pada 2 November.
Beberapa pemimpin agama sudah menyatakan kesediaannya untuk hafir dalam acara itu, dianatara Uskup Thomas Schirrmacher, Sekretaris Jenderal Aliansi Injili Dunia.
Ada pula Prof. Mary Ann Glendon, guru besar emeritus ilmu hukum di Harvard Law School dan mantan Duta Besar AS untuk Takhta Suci Vatikan.
Selain itu, lebih dari 200 pimpinan agama dan politik terkemuka dari Indonesia dan seluruh dunia juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
Sementara Tema dan isu utama yang akan dikaji pada R20 nanti, meliputi: Kepedihan Sejarah, Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan.
Mengidentifikasi dan Merangkul Nilai-nilai Mulia yang Bersumber dari Agama dan Peradaban Besar Dunia. Rekontekstualisasi Ajaran Agama yang Usang dan Bermasalah.
Mengidentifikasi Nilai-nilai yang Dibutuhkan untuk Mengembangkan dan Menjamin Koeksistensi Damai; dan Ekologi Spiritual. (Emha/Man)