Penamadura.com, Sumenep 10 November 2018 – Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW, 1440 H dan Haul Sesepuh Pendiri Masjid dan Pesantren Sekawedanan Ambunten dan Sekitarnya, di Pantai Salopeng Dasuk Sumenep dihadiri ribuan umat Islam.
Hadir sebagai pembicara, Syech Muhammad Fadil (Cucu Syekh Abdul Qadir Jailani) dari Turki, KH. Mustofa Bisri (Rembang Jateng), KH. Abdul Jalil Kafabihi (Lirboyo Kediri), dan sejumlah ulama lainnya.
Syech Muhammad Fadil, sebgai penceramah pertama menyampaikan pentingnya belajar ilmu, terutama ilmu akidah dan ilmu syari’ah yang akan menjadi bekal hidup manusia. Syech Fadhil, yang merupakan Dosen tasawuf di sejumlah perguruan tinggi di Turki tersebut banyak bercerita keistimewaan orang yang berilmu.
“Nabi Muhammad adalah kotanya ilmu dan Sahabat Ali adalah pintunya ilmu,” kata Syekh Fadhil, dalam bahasa arab, saat mengisi maulid di Pantai Salopeng jum’at malam.
Sementara itu KH. Mustofa Bisri, banyak menyampaikan sifat-sifat Nabi Muhammad, SAW, yang harus menjadi panutan bagi umat Islam, menurutnya Maulid Nabi seharusnya diperingati setiap malam.
“saya menganjurkan supaya Maulid itu dilaksanakan setiap malam,” Kata Gus Mus.
Gus Mus, mengatakan kenapa harus dirayakan setiap malam, tujuannya agar kita mengenal pemimpin agung kita yaitu Nabi Muhammad saw, biar saya orang lain mengatakan Maulid itu Bid’ah, Haul itu bid’ah karena tidak ada di zaman Nabi, berarti Al-Qur’an juga bid’ah karena Zaman Nabi Al-Qur’an tidak ditulis seperti sekarang tapi dihafalkan, jelas Pengasuh ponpes rembang jateng itu.
Maulid Nabi 1440 H kali ini digelar oleh Forum Persatuan guru ngaji Ambunten (Fortuna) yang ditempatkan di Pantai wisata Slopeng kecamatan Dasuk Sumenep dan dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Sumenep.Man/Emha