Enam Warga Meninggal Terpapar Covid-19, Fatayat Saronggi Bagi-Bagi Masker

oleh
Anggota Fatayat Saronggi bersama Anggota Polsek dan Koramil Bagikan Masker di pasar

Penamadura, Sumenep 21 September 2020 – Pemerintah Kabupaten Sumenep Madura jawa timur, melockdown tujuh desa di Kecamatan Saronggi. Lockdown diberlakukan selama 14 hari kedepan setelah enam warga meninggal dan 36 positif terpapar covid-19.

Polisi dan TNI mulai melakukan penjagaan di setiap perbatasan desa yang di locdown, warga yang tidak menggunakan masker langsung diberhentikan dan diarahkan ke posko untuk diberi pembinaan.

“saya lupa tidak pakai masker, kata winarsi, salah satu warga saronggi, Senin (21/09/2020).

Sementara sejumlah pedagang di dalam pasar kecamatan saronggi mengaku belum mendengar langsung dari pihak terkait bahwa beberapa desa dan pasar saronggi akan dilocdown.

“masyarakat mulai sekarang tidak seperti hari yang lain biasanya ramai sekarang tidak, ada informasi tapi selentingan masyarakat banyak juga yang mendengar bahwa di pasar saronggi mau di locdown,” kata Syaiful bahri, salah satu pedagang di pasar saronggi.

Sementara itu ikut merasa prihatin dengan tingginya angka penyebaran covid-19, Fatayat kecamatan Saronggi turun tangan membagikan ratusan masker kepada pedagang dipasar tradisional saronggi, meskipun menurut ketua fatayat saronggi pihaknya tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari pemerintah kecamatan.

“informasi itu cuma beredarnya via WA entah juga saya tidak tahu hal tersebut, padahal banyak masyarakat yang menolak diberlakukan locdown,” kata Winada, ketua Fatayat Saronggi.

Bahkan senin pagi anggota Fatayat Saronggi bersama anggota polsek dan Koramil Saronggi membagikan ratusan masker kepada pedagang yang tidak memakai masker di dalam pasar.

“saya tadi bagi-bagi masker karena kasian masyarakat kalau tidak bisa beraktivitas sementara konpensasi pemerintah belum jelas,” terangnya.

Sekretaris daerah kabuaten sumenep membenarkan pemberlakukan locdown untuk tujuh desa di kecamatan saronggi karena penyebaran covid-19 di tujuh desa tersebut cukup tinggi dengan jumlah korban meninggal akibat covid sebanyak enam orang dan yang terkonfirmasi tiga puluh tiga orang dalam jangka waktu sekitar dua puluh hari.

“sementara di locdown, ini menindaklanjuti banyaknya korban di kecamatan saronggi dan waktunya begitu singkat dari korban 33 terkonfirmasi enam diantaranya meninggal,”
Kata Edya Rasyadi, Sekda Sumenep.

Di kecamatan saronggi ada 14 desa dan 7 desa diantaranya di locdown karena tingginya penyebaran covid-19 yang terkofnirmasi maupun yang meninggal dunia, yaitu desa Tanah Merah, Saroka, Kebundadadap Barat, Kebundadap Timur, Langsar, Tanjung dan Pagar Batu Kecamatan Saronggi.(Man/Emha).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *