Empat Video Mesum Diduga Diperankan Satu Wanita Hebohkan Warga Sumenep

oleh
Dua tangkapan layar dari video mesum berbeda yang beredar di sumenep

Empat Video Mesum Diduga Diperankan Satu Wanita Hebohkan Warga Sumenep

Pena Madura, Sumenep, 18 Januari 2022 – Warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dihebohkan dengan beredarnya video mesum yang diduga diperankan warga muda-mudi setempat.

Tak hanya satu, jumlahnya ada empat video beredar luas diaplikasi perpesanan. Dalam empat video tersebut pemeran wanita diduga diperankan oleh satu orang.

Video pertama berdurasi 5 detik, video kedua berdurasi 20 detik, video ketiga berdurasi 12 detik dan video keempat 30 detik menampilkan susana sejoli di pinggir pantai.

Berdasarkan informasi salah satu sumber menyebut, video mesum tersebut diduga kuat diperankan seorang perempuan dengan pria berbeda.

“Sudah banyak yang punya video itu, sudah bukan rahasia lagi mas, sudah viral,” kata sumber IM, Selasa (18/1/2021).

Sumber mengatakan, perempuan dalam video disebut-sebut berasal dari kepulauan terdekat yang kini tinggal di wilayah Kota Sumenep. Dia putri pengusaha ternama di Sumenep, yang pernah bekerja di salah satu bank.

Pemeran pria dalam video pertama diduga lulusan kesehatan, sementara pemeran kedua informasinya putra salah satu pengusaha di Sumenep.

“Teman-teman sudah banyak yang tahu kok,” singkatnya.

Merespon video mesum yang menyebar di tengah kehidupan warga, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, Musthafa mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga nama baik Sumenep.

“Sumenep menjadi tidak elok kalau seperti itu. Ayolah sama-sama menjaga ketentraman,” katanya.

Menurut Musthafa, menyebarnya video mesum seperti yang terjadi saat ini akan merusak mental kader bangsa.

“Itu akan merusak mental orang dan agama juga sudah jelas melarang. Kan video itu akan terus menyebar,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengajak warga Sumenep agar kembali pada ajaran agama untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang. Perilaku tidak baik, kata dia, diakui akibat banyak faktor.

“Bisa terjadi karena pengaruh lingkungan atau juga faktor ekonomi. Dan bisa saja karena didorong oleh sebuah keinginan sehingga ingin mengulangi lagi,” tutupnya. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *