Dukungn Pencegahan TBC, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Virzannida Minta Masyarakat Rajin Periksa Kesehatan

oleh
Virzannida Busyro, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Fraksi PKB

Penamadura.com, Sumenep 11 April 2025 – Angka penderita Kasus tuberkulosis (TBC) di Sumenep masih terbilang tinggi mencapai 551 kasus. Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Virzannida Busyro meminta masyarakat pro aktif menekan angka penderita TBC dengan rajin melakukan kontrol ke fasilitas Kesehatan terdekat.

Politisi perempun PKB yang baru pertamakali menjabat sebagai wakil rakyat itu menegaskan TBC bukanlah momok yang menakutkan, apalagi dianggap aib yang harus ditutupi, justru mengajak masyarakat yang mengalami gejala penyakit tersebut disarankan segara memeriksanya ke Fasilitas Kesehatan terdekat agar segara mendapat penanangan yang tepat karena penyakit tersebut bisa disembuhkan.

“Kalau ada batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan turun, nafsu makan menurun, dan sering berkeringat di malam hari, saya sarankan segera screening ke puskesmas atau klinik terdekat,” terang Virza, panggilan akrabnya, Jumat (11/04/2025).

Penyakit TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang akurat dan pendampingan yang tepat, sehingga sebaiknya segera dibawa diperiksa ke Puskesmas dan rumah sakit terdekat agar segara bisa disembuhkan dengan baik.

Namun jika penderita TBC tidak segera ditangani, maka risiko penularannya sangat tinggi dan bisa membahayakan orang-orang disekitarnya selain akan memperparah kondisi penderitanya sendiri.

“Anda tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga membunuh perlahan orang-orang di sekitar karena penularannya sangat mudah,” katanya.

Komisi IV DPRD Sumenep sebagai mitra Dinas Kesehatan, terus mendorong upaya pencegahan dan pengobatan TBC di Sumenep sedini mungkin, termasuk upaya penceganan melalui program imunisasi wajib bagi anak-anak.

“Salah satunya imunisasi BCG yang harus diberikan sejak dini agar anak memiliki daya tahan tubuh terhadap TBC,” tambahnya.

Menurut Virza bahwa Dinas Kesehatan Sumenep bersama Puskesmas telah menunjukkan upaya yang maksimal dalam melakukan scrining dan penanganan kasus TBC, sehingga tak heran banyak kasus yang ditemukan.

“Kalau sekarang banyak kasus ditemukan, itu tandanya kader-kader anti TBC kita bekerja. Mereka berhasil menjaring dan mengedukasi warga,” ujarnya optimistis.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumenep 551 kasus TBC di Sumenep terdiri dari 27 kasus terjadi pada anak-anak dan 524 pada orang dewasa. Gejala umum TBC meliputi batuk yang berlangsung lebih dari satu minggu atau batuk berkepanjangan yang tidak membaik meskipun telah diberikan obat batuk, disertai demam dan suhu tubuh yang tidak stabil, sehingga perlu segara dilakukan Pemeriksaan.(Man/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *